Pelaku Usaha Mengeluh Pembatasan, Satgas Tak Bergeming

Selasa 16-02-2021,17:00 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pelaku usaha lintas sektor mulai gerah dengan kebijakan pembatasan. Seperti yang dirasakan para pengelola tempat olahraga futsal.

Mereka, melalui Forum Komunikasi Sarana Olahraga (FKSO) Balikpapan menyampaikan keluhannya. Dan meminta agar Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan kota yang kini diterapkan Pemkot Balikpapan. Juru Bicara FKSO Balikpapan Aris menyebut, pihaknya terbebani dengan pengaturan jam operasional dan berpengaruh terhadap penurunan omzet. Sejak awal pembatasan, Aris menyebut, penurunan pendapatan sampai 50 persen. Ditambah lagi dengan kebijakan PPKM selama tiga kali, kini penurunannya sudah mencapai 80 persen. "Kita dibatasi sampai jam 6.00 sore," ujarnya, Senin (15/2/2021). Ia meminta agar satgas meninjau ulang pembatasan jam operasional. Aris menyebut jam operasional sarana olahraga futsal di waktu-waktu normal dimulai pukul 09.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. Namun selama pandemi sudah merasakan efek penurunan minat warga untuk bermain futsal. "Secara logika orang enggak ada melakukan aktivitas olahraga di siang hari atau sore. Jadi harapan kami jam operasional dikembalikan seperti semula," ungkapnya. Menanggapi hal itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi tak bergeming. Ia mengaku sudah mendengarkan keluhan yang sama dari beberapa pihak lain. Mulai dari perwakilan tukang ojek pangkalan, FKSO, ada surat dari pedagang di pasar tradisional, keluhan dari pengelola mal. "Semua isinya sama meminta relaksasi. Kita sampaikan kita akan bahas. Sebenarnya sudah kita lakukan pelonggaran," ujarnya, kemarin. Ia mencontohkan, dalam PPKM skala mikro dan kota, ojek online dan ojek pangkalan sudah mendapat pelonggaran. Yakni berupa izin mengangkut penumpang 100 persen. Meskipun ada pembatasan berupa jam operasionl di waktu-waktu tertentu. "Akhirnya mereka tanyakan kapan ini berakhirnya (pandemi). Ya kita belum bisa memperkirakan. Jadi kalau ada pelonggaran kali ini tidak bisa terus-terusan. Bisa jadi nanti ada pengetatan, kita lihat nanti kondisinya di lapangan," katanya. Rizal menyebut pihaknya memahami keresahan pelaku usaha yang terdampak di tengah masa pandemi. Namun di sisi lain pihaknya sedang fokus untuk memghadapi pandemi dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan pembatasan. "Mana yang bisa kita lakukan (dilonggarkan), mana yang tidak, kita harus putuskan," imbuhnya. (ryn/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait