Konsep Ibu Kota Negara Versi IAI: Dikelilingi Hutan

Senin 23-09-2019,20:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

      Balikpapan, DiswayKaltim.com — Selain mengenai lokasi pusat pemerintahan. Pertanyaan yang banyak diajukan masyarakat adalah: seperti apa konsep ibu kota negara ? Hal ini mencuat dalam diskusi yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Cabang Balikpapan, Senin (23/9/2019). Acara yang menghadirkan para aristek dari Knowledge Worker Ruang Waktu itu. Ingin mendorong keterlibatan para arsitek di Kalimantan dalam sayembara perencanaan ibu kota baru. Director and Chief Knowledge Worker Ruang Waktu, Wicaksono, mengaku telah mengajukan rancangan kota klaster yang dikelilingi hutan. “Kita sepakat bahwa faktor lingkungan mendapat porsi yang utama. Sehingga kita ingin membangun sebuah kota dengan wawasan lingkungan yang masih dikelilingi hutan asri,” katanya. Namun demikian, konsep itu baru usulan yang diajukan. Pada sayembara yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Karena itu, ia mendorong para arsitek di Kalimantan ikut dalam sayembara. Senada dengan Wicaksono, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Balikpapan Wahyullah Bandung khawatir proyek lelang perencanaan ibu kota hanya diikuti dan dilakukan di Jakarta. Padahal, arsitek lokal memahami kearifan lokal. “Masyarakat di sekitar ibu kota yang nantinya paling merasakan dampak. Oleh karena itu harus menyiapkan diri dan mengantisipasi, dengan cara memberi masukan,” katanya. Dia mengaku masih menunggu pemerintah daerah menyiapkan regulasi perkotaan, standar pedestrian dan hal lainnya terkait hal tersebut. Selama ini hanya Balikpapan yang memiliki tim ahli bangunan gedung. Sehingga diharapkan lebih siap dibanding kota lainnya di Kalimantan Timur. Sampai hari ini, konsep perencanaan ibu kota negara belum diketahui secara pasti. Hal itu baru bisa dipastikan setelah penetapan Undang-Undang sebagai dasar pemindahan ibu kota baru. Setelah itu akan ada lelang konsultan. Dan untuk desain urban atau perencanaan kota yang juga disayembarakan. IAI sepakat, sejumlah perencanaan perlu dirahasiakan supaya tidak terjadinya spekulasi. Namun mereka optimistis bahwa ibu kota baru akan mendorong terbentuknya metropolitan di luar jawa. Kondisi itu sekaligus memberikan dorongan yang lebih baik bagi kawasan Indonesia bagian timur. Dengan demikian paradigma bias Jakarta secara perlahan akan mengalami pergeseran. (k/fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait