Ketika Liverpool Dikalahkan Tim Akademinya

Selasa 05-01-2021,10:45 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Klopp: Harusnya Imbang!

Jurgen Klopp tampak begitu kecewa atas kekalahan ini. Posisi mereka di puncak klasemen kini bakal ditentukan oleh Manchester United. Karena tim rival yang memiliki poin sama. Punya satu tabungan laga. Kalau MU menang atas Burnley di laga selanjutnya, maka Liverpool akan tergusur ke peringkat kedua.

Tapi yang lebih mengecewakan bagi Klopp adalah bahwa menurutnya laga ini bisa berakhir imbang. Kalau wasit memberi hadiah penalti untuk timnya.

Laga The Saint vs The Reds ini sempat diwarnai perdebatan. Pemicunya adalah handsball yang dilakukan pemain Soton pada menit ke-51. Dari tayangan ulang, bola tendangan Georginio Wijnaldum tampak mengenai tangan Jack Stephens di kotak terlarang.

Tapi setelah mengecek VAR. Wasit memutuskan untuk tidak memberi penalti bagi Liverpool.

Ada pula momen Sadio Mane terjatuh di kotak penalti saat diadang Kyle Walker-Peters. Tapi lagi-lagi wasit tidak memutuskan itu sebagai sebuah pelanggaran.

"Para pemain luar biasa, tetapi mereka belum siap sejak awal. Sadio Mane seharusnya mendapat penalti malam ini, dan ada handball - saya tidak mengerti," kata Klopp yang dikutip dari BBC.

"Ini bukan alasan untuk penampilan, tetapi Anda bisa mendapatkan satu poin jika diberikan. Sekarang kami harus menunjukkan reaksi."

TAA Bapuk

Kekalahan sebuah tim biasanya menghadirkan sosok yang perlu disalahkan. Menjadi kambing kuning, iya…hitam. Dan Trent Alexander-Arnold adalah pemain yang harusnya memikul beban itu.

Ia tampil begitu jeblok saat melawan Soton. Sejumlah kesalahan dibuat oleh sang bek kanan. Yang paling fatal adalah kesalahannya di menit-menit awal. Bek Inggris itu gagal mengantisipasi bola tendangan bebas James Ward-Prowse, sehingga bola dapat diambil Danny Ings yang kemudian meneruskannya menjadi gol. Liverpool pun tertinggal 0-1. Dan gol itu ternyata menjadi satu-satunya yang terjadi di laga itu. Makin merana saja Liverpool.

Tak berhenti sampai di situ saja. Pada menit-menit berikutnya, dia kerap kehilangan bola ketika berupaya membangun serangan Liverpool.

Sementara saat bertahan, TAA bisa dibilang sangat mengecewakan. Tidak ada satu pun tekel, sapuan bola dan intersep yang dilakukannya kepada lawan.

Performa mengecewakan Alexander-Arnold di lapangan sampai-sampai membuat manajer Liverpool, Juergen Klopp menariknya keluar pada menit ke-77. James Milner masuk menggantikan.

Sofascore mencatat, TAA memberikan bola kepada lawan sebanyak 38 kali selama berada di lapangan. Jumlah tersebut adalah yang terbanyak yang dilakukan seorang pemain dalam satu laga Liga Inggris musim ini.

Soal akurasi operan dan umpan silang, TAA juga kacau balau. Dia hanya mampu mengirim tujuh bola panjang ke temannya dari 18 kali percobaan, serta cuma bisa membuat tiga crossing sukses dari sembilan kali usahanya itu.

Tags :
Kategori :

Terkait