White Walker dan Pawang Asap

Senin 16-09-2019,09:00 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Sama sekali tak punya ide. Bagaimana menyelesaikannya. Apa solusi terbaik menanggulangi asap tebal ini. Kabut asap membumbung di angkasa Pulau Borneo. Bahkan informasinya juga di sebagian Pulau Sumatera. Di sebagian wilayah. Seperti di Riau, sudah sangat mengganggu. Bahkan kategorinya membahayakan. Beberapa daerah di Kalimantan juga mengalaminya. Sulit memadamkan api di daerah yang jauh dari permukiman. Tak ada akses jalan. Pemadaman harus melalui udara. Atau dibiarkan hingga mati dengan sendirinya. Atau menunggu hujan datang. Tapi pertanyaannya, sampai kapan bisa bertahan dari kepungan asap ini. Untuk spot api yang dekat dengan permukiman. Yang ada akses jalannya. Mungkin bisa segera ditanggulangi. Tapi yang di dalam hutan, masih terus akan memproduksi asap. Kabut asap memang menakutkan. Secara harfiah. Kadar asap yang terlalu besar akan memengaruhi kualitas oksigen. Tapi, selain itu. Yang lebih menakutkan apa yang menyertai hadirnya kabut asap. Saya teringat film serial Game Of Thrones. Yang beberapa waktu lalu sempat ditayangkan secara bersambung di HBO. Bedanya dalam film tersebut kabut salju. Bukan asap. Tapi sama-sama kabutnya. Dalam film tersebut, setiap kemunculan kabut tebal pasti menakutkan. Bukan karena kabut dingin yang menusuk tulang. Tapi, yang ada di balik kabut tersebut. White Walker. Dikisahkan sebagai sebuah ras kuno manusia. Berbahan dasar es. Karenanya setiap kemunculan mereka ditandai oleh kabut salju. White Walker itu sebetulnya diciptakan. Bukan dilahirkan. White Walker muncul dari sebuah sihir kuat. Kisahnya. Dulu ada dua ras yang menjadi penguasa dunia. Children of Forest dan First Men. White Walker diciptakan Children of Forest untuk melindungi kaum mereka dari ancaman First Men. Mereka membuat salah satu First Men menjadi tentara perang. Dengan mata biru menyala. Konon dia adalah Night King, raja para White Walker. Atau White Walker pertama. Awalnya dia adalah manusia biasa yang dibentuk untuk kebutuhan perang. Namun lepas kendali. Mereka memiliki kekuatan hebat. Apa saja yang mereka sentuh bisa beku. Dan paling mengerikan adalah ini: bisa menghidupkan orang mati sebagai pelayan mereka. Pun begitu dengan hewan mati. Bisa mereka hidupkan kembali. Menjadi zombi. Atau wight. Namun, mereka juga punya kelemahan. Selain tak bisa berenang, para wight juga takut sama api. Sementara White Walker juga bisa dibunuh oleh Valyrian Steel atau Dragon Glass. Bangsa Valyria ketika itu bisa menciptakan jenis besi yang paling unggul di dunia. Makanya Jhon Snow rela jauh-jauh datang ke negeri Dragonstone. Untuk mengambil Dragon Glass. Di kampungnya Daenarys Targeryen. Ibu para naga. Yang ternyata bibinya sendiri. Diketahui setelah mereka memadu asmara. Untung saja. Kemunculan asap tebal ini tak dibarengi White Walker dan para wight-nya. Yang kejam itu. Membunuh setiap makhluk hidup yang ditemuinya. Atau White Walkernya tidak berwujud seperti yang digambarkan di film Game of Thrones itu. Kini, bentuk Night King dan pasukannya berupa dampak yang ditimbulkan dengan adanya kabut asap. Misalnya dampak kesehatan. Angka kesakitan akibat pernapasan bertambah. Seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). Infeksi yang diebabkan virus yang menyerang hidung, pipa pernapasan atau paru-paru. Kemudian dampaknya dari sisi bisnis. Pergerakan ekonomi melambat. Berapa banyak penerbangan yang cancel. Pendapatan maskapai akan berkurang. Aktivitas warga pun terganggu. Oscar, teknisi Epson, batal melanjutkan penerbangan ke Tanjung Redeb. Padahal kehadirannya sangat ditunggu. Mengoperasikan mesin yang penting dalam dunia industri percetakan. Salah satunya jalan, via darat. Namun fisiknya tak mampu jika harus menempuh selama 12 jam lebih perjalanan dari Balikpapan. Setelah berkoordinasi, Oscar memilih balik ke Surabaya. Sehari setelah tertahan di Balikpapan. Dia akhirnya menitipkan barang via jasa travel. “Ndak apa-apa, yang penting software-nya sampai. Nanti saya pandu dari jauh,” ujarnya. Oscar adalah salah satu contoh. Mungkin banyak Oscar-Oscar lain yang mengalami hal serupa. Dan banyak aktivitas bisnis lain yang terganggu. Lalu bagaimana penanggulangannya? Apa perlu kita menyiapkan Dragon Glass atau Valyrian Steel. Tentu tak sejauh itu. Dan susah juga mencarinya. Itu hanya dalam cerita Game of Thrones saja. Yang perlu menjadi catatan. Peristiwa kabut asap ini hampir saban tahun terjadi. Utamanya setiap musim kemarau. Dan sudah diketahui pula. Di Kalimantan khususnya, banyak lahan gambut dan tanah yang mengandung batu bara. Kedua jenis tanah ini, rawan kebakaran. Terutama saat kemarau. Jika proses pemadaman api yang sulit dijangkau. Setidaknya ada tiga langkah yang mesti dilakukan. Pertama dengan melokalisasi spot-spot api. Dan menyiapkan pos-pos penanganan bencana. Dengan berbagai peralatan memadai. Saya kira Kementerian dan Dinas terkait sudah mengetahui hal ini. Kedua. Dengan menyiagakan warga terdampak. Misalnya dengan sosialisasi apa tindakan yang perlu dilakukan, jika terjadi lagi. Menyiapkan masker oksigen dan lain hal. Kemudian sosialisasi langkah pencegahan. Seperti yang sering digembar-gemborkan. Misalnya jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Sosialisasinya lebih intens lagi. Kalau bisa ada lembaga khusus yang melakukan tugas ini. Berikut sanksi-sanksinya. Kabut asap ini masuk kategori bencana. Faktor alam juga berpengaruh. Siklus musim. Apalagi, untuk asap ini belum ada pawangnya. Beda dengan hujan. Ada pawang hujan. Yang bisa menahan atau memindahkan. Tapi, pawang asap. Mmhh...rasa-rasanya belum pernah mendengar. Mungkin bagi Anda yang memiliki kemampuan itu, ini bisa jadi peluang tahunan yang menjanjikan.... Bagaimana dengan Anda? */ Pemimpin Redaksi Disway Kaltim.

Tags :
Kategori :

Terkait