Progres Jembatan Pulau Balang 65 Persen, BPN Mulai Ukur Lahan Akses Pendekat

Minggu 15-09-2019,18:14 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Kaltim – Kaltara Kementerian PUPR Refly Ruddy Tangkere (Darul/diswaykaltim.com)

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Proyek pembangunan jembatan Pulau Balang yang akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mencapai 65 persen.

Jika tak ada hambatan. Jembatan sepanjang 1.750 meter akan selesai pada Februari 2021. Meski progres pembangunan jembatan sesuai target. Bukan berarti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selaku pemilik proyek, tidak menemui hambatan.

“Supaya nantinya bisa beroperasi secara optimal, kami menunggu realisasi pemerintah provinsi (Kaltim) membangun jalan akses menuju jembatan,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Kaltim – Kaltara Kementerian PUPR Refly Ruddy Tangkere, Minggu (15/9/2019).

Persoalan akses jalan menuju jembatan hanya ditemukan di wilayah Balikpapan. Hal itu disebabkan belum adanya pembebasan lahan, sehingga pembangunan jalan terkatung-katung.

“Tetapi berdasarkan informasi yang kami dengar, saat ini sudah ada penunjukan untuk pembebasan lahan oleh BPN Balikpapan. Semoga bisa lebih cepat,” bilang Refly Ruddy Tangkere.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Balikpapan Ramlan membenarkan informasi itu. “Pembebasan lahan sisi Balikpapan ada sekitar kawasan Pertamina dan Polda yang menembus rute jalan tol Balikpapan—Samarinda, yang saat ini sedang dilakukan pengukuran,” kata Ramlan.

Karena itu, ia mengaku belum dapat memastikan luas kawasan yang perlu dibebaskan. “Masih kami hitung,” ujar dia.

Ramlan tak bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut, karena baru menerima Surat Keputusan (SK) penunjukan pembebasan lahan. “Untuk sementara yang bisa sampaikan cuma itu. Bahwa benar BPN Balikpapan mendapat amanah pembebasan lahan yang sudah ditentukan lokasinya,” kata Ramlan.  Sedangkan jalan akses di sisi Penajam dikerjakan oleh Pemkab Penajam Paser Utara dan jalan akses Balikpapan oleh Pemprov Kalimantan Timur.

Jembatan Pulau Balang akan menjadi salah satu akses strategis wilayah ibu kota negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan daerah di sekitarnya. Keberadaan jembatan itu akan melengkapi konektivitas di jalur lintas selatan Kalimantan yang menghubungkan jalan tol dan jalan nasional.

Selama ini jalur trans Kalimantan lintas selatan masih terputus di Teluk Balikpapan. Kelak, jika jembatan ini sudah selesai dibangun. Dapat mempercepat akses masyarakat Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan. Sebelumnya, masyarakat dua provinsi itu harus menggunakan kapal feri yang menyeberangkan mereka melintasi Teluk Balikpapan.

Jalur alternatif tersedia sangat jauh, karena harus memutar sekitar 100 kilometer dengan waktu tempuh 5 jam. Selain sebagai penghubung jaringan jalan poros selatan Kalimantan, jembatan Pulau Balang dapat menyokong rencana pembangunan pelabuhan peti kemas Kariangau dan kawasan industri Kariangau.

Jembatan bertipe cable stayed ini telah direncanakan cukup lama. Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan mendanai pembangunannya.

Jembatan Pulau Balang memiliki konstruksi jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.969 meter. Total biaya pembangunan mencapai Rp 1,33 triliun yang  dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Jembatan ini akan memiliki lebar 22,40 meter. (k/fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait