Zuhdi Maklumi Anggaran KONI Terpangkas

Kamis 17-12-2020,15:45 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berlangsung Oktober 2021 mendatang. Mestinya sudah digelar tahun ini. Tapi karena pandemi COVID-19 serta kesiapan tuan rumah yang belum maksimal jadi tertunda. Kaltim pun meloloskan sekiranya 324 atlet dengan 33 cabang olahraga.

Berlangsung di Papua yang mengharuskan dua kali transit pesawat. Tentu mesti ditopang dengan anggaran yang besar. Risiko pemangkasan karena kondisi COVID-19 bisa saja terjadi. Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya memaklumi hal itu.

Setelah melakukan pertemuan dengan Dispora pada Oktober lalu dibutuhkan sekiranya Rp 250 Miliar. Itu sudah termasuk puslatda yang rencananya digelar April 2021 mendatang. Atau enam bulan sebelum kick-off PON XX Papua. Nilai tersebut menurut Zuhdi cukup rasional.

"Semua OPD pasti terkena dampak pemotongan atau rasionalisasi. Sejauh ini kita audiensi dengan pemprov, hingga legislatif. Puncaknya kegiatan olahraga ini kan per empat tahun yakni PON. Ada pemusatan latihan hingga keberangkatan atlet ke PON," kata Zuhdi.

Memang sejauh ini Kaltim merupakan satu-satunya kontingen unggulan di luar Pulau Jawa. Pada PON 2016 lalu di Jawa Barat, Bumi Etam menempati posisi lima klasemen akhir perolehan medali. Bahkan di Pra PON XX yang berlangsung sejak 2019, Kaltim menempati urutan empat.

"Tidak setiap tahun KONI Kaltim memerlukan angka segitu. Jangan sampai turun betul (nilai anggaran) kasihan atlet. Di Pra PON kita peringkat empat. Jawa Barat, Jatim, DKI, Kaltim, kemudian Jateng," tegasnya.

Jika berkaca pada PON Jawa Barat, KONI Kaltim membutuhkan anggaran sekitar Rp 200 Miliar. Dengan target yang tercapai yakni lima besar. Untuk di Papua Zuhdi berharap target lima besar itu bisa terealisasikan. Tentu dengan dukungan penuh dari Pemprov Kaltim. (fdl/ava)

Tags :
Kategori :

Terkait