Terseret 11 Kilometer, Motoris yang Tenggelam di Sungai Mahakam Ditemukan

Selasa 15-12-2020,15:05 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Tiga hari setelah dinyatakan hilang tenggelam pasca terlibat kecelakaan air, Wahyudi, motoris PT Pelindo IV cabang Samarinda, ditemukan tewas mengambang di perairan Sungai Mahakam segmen Jalan Lumba-lumba, Kecamatan Samarinda Ilir, Selasa (15/12/2020) dini hari, pukul 04.00 WITA.

Jasad pemuda 23 tahun itu berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan sejauh 11 kilometer dari titik hilangnya, di perairan Sungai Mahakam segmen Jalan Ciptomangunkusumo Kecamatan Loa Janan Ilir. "Itu yang menemukan awalnya kapal pencari kayu, terus menginformasikan, dan akhirnya kami dapat informasinya dari siaran radio KSOP (Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta, melalui Koordinator Siaga Basarnas Samarinda, Riqi Efendi. Jauhnya titik penemuan korban, lanjut Riqi, juga dipengaruhi oleh lokasi awal tenggelamnya korban. Tenggelam di tengah Sungai Mahakam dengan arus bawah yang kuat, membuat jasad pemuda malang itu terseret hingga sejauh 11 kilometer. Dalam proses evakuasi, tim SAR sempat memiliki kendala. Mobil ambulans yang tak bisa merapat ke tepi sungai membuat titik evakuasi jasad ke mobil ambulans berpindah. Jasad yang sudah membengkak itu dibawa terlebih dahulu ke kawasan Kelurahan Teluk Lerong. Setelah itu, baru dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie. Ditanya kondisi korban saat ditemukan, Riqi menerangkan korban tidak menggunakan life jacket atau pelampung. Hanya mengenakan seragam PT Pelindo IV. "Korban terevakuasi pukul 04.25 Wita. Karena di daerah situ enggak bisa (evakuasi), di Polsek KP (Kawasan Pelabuhan) juga tidak bisa, akhirnya kita evakuasi di Teluk lerong, terus kami serahkan ke Polair dan Inafis Polresta Samarinda mengarah ke RSUD AWS," kuncinya. Dikonfirmasi terpisah, Manager Pelayanan Kapal PT Pelindo IV, Alwi Tunru menuturkan, korban akan dikebumikan di Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tempat kelahirannya. "Saya sedang di Balikpapan ini, (korban) langsung diantar ke Sulawesi, saya yang mewakili atas nama Pelindo IV cabang Samarinda," terangnya. Disinggung soal life jacket yang tidak dikenakan korban, yang merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam bekerja. Alwi menjelaskan, pelampung tersebut kemungkinan terlepas. Termasuk sepatu dan jaket yang tidak ditemukan pada korban saat ditemukan. "Kemungkinan terlepas. Tadi pagi saya konfirmasi ke tim SAR juga, itu bisa saja terbuka, pak. Hari pertama sore pas kami penyisiran, kami juga temukan life jacket juga pak," ungkapnya. Mengetahui alat keselamatan diri yang terbuka, Alwi melaporkan penemuan itu ke pihak KSOP Kelas II Samarinda. Nantinya seluruh alat keselamatan termasuk kapal PT Pelindo IV cabang Samarinda akan diperiksa kelayakannya. "Pemeriksaan itu ranahnya KSOP. Sudah kami laporkan, nanti tim sarpras (sarana dan prasarana) yang memeriksa. Kami tinggal tunggu surat balasan saja," pungkasnya. (aaa/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait