Kepala Dinas PU Kukar M Yamin. (Rafii/DiswayKaltim) Kukar, DiswayKaltim.com - Jalan poros Sebelimbingan - Tuana Tuha, Menahan masih rusak. Alasannya, bahan dasar disebut tidak sesuai dengan kontur tanah yang dominan rawa. Panjang jalan tersebut adalah 32 kilometer dengan nilai proyek Rp 12,7 miliar. Dianggarkan dari APBD 2019. Jalan tersebut sudah hampir dua tahun rusak. Salah satu tokoh masyarakat setempat Amran (bukan nama sebenarnya) menyebut jalan dibuat dari bahan adiktif. Bahan tersebut dianggap tidak cocok untuk daerah rawa. Disamping itu pemerintah pernah lakukan uji coba dengan bahan itu dan hasilnya gagal. Anehnya menurut dia, pemerintah masih tetap menggunakan bahan dasar yang sama. "Sudah dilakukan tes ujicoba, tapi kok tetap saja pakai (bahan,red) itu," ujarnya. Kepala Dinas PU Kukar M Yamin buru-buru mengklarifikasi. Dia mengatakan karena kontur tanah yang berjenis rawa, maka digunakanlah soil stabilizer. Yaitu alat konstruksi yang ringan. Namun Yamin membantah jika perbaikan jalan ini dikatakan gagal. Dia mengklaim sudah melibatkan Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) dari Kementerian PU dalam proyek. "Itu bukan gagal, jadi itu karena terlalu cepat membuka open traffic-nya (operasional,red)," jelas M Yamin saat ditemui oleh DiswayKaltim.com. Nantinya jika jalan poros Kahala di Sebelimbingan - Tuana Tuha sudah selesai bakal bisa dilewati dengan semua jenis kendaraan. Namun ada pembatasan jam melintas untuk beberapa jenis kendaraan guna menjaga kontruksi jalan agar tidak rusak kembali. (mrf/boy)
Dikerjakan di Lahan Rawa, Jalan Rusak Kenohan Gunakan Konstruksi Ringan
Rabu 11-09-2019,16:54 WIB
Editor : bayong
Kategori :