Samarinda Kerap Banjir, Waduk Benanga Hanya Berfungsi 30 Persen

Senin 07-12-2020,15:45 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Awal bulan ini, Samarinda dilanda banjir. Ketinggian air di sejumlah permukiman bahkan mencapai satu meter.  Seperti di Perum Griya Mukti dan Perum Bengkuring. Lalu kawasan Terong di Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara mulai terendam. Juga sepanjang bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus.

Berdasarkan pantauan kami pada 30 November 2020 lalu, ketinggian air mencapai 80 cm. Menyentuh level kuning atau waspada. Aktivis Lingkungan,  Krisdiyanto mengatakan, fungsi dari Waduk Benanga dalam menampung debit air kurang maksimal, hanya 30 persen saja. Hal ini dikarenakan adanya pendangkalan dan penyempitan di waduk dan Sungai Karang Mumus (SKM). Jika hal tersebut dibiarkan, kemungkinan jebolnya waduk bisa terjadi. “Kemungkinan itu pasti ada, karena konstruksi waduk menggunakan fondasi yang lama. Saat ini ada beberapa pembaharuan di sebelah kiri,” katanya, Kamis (3/12/2020). Kemudian, Krisdiyanto menjelaskan, pada tahun 1998 Waduk Benanga pernah jebol di bawah ketinggian air 100 cm. Dan pada bulan Juni 2020 ketinggian air mencapai 102 cm, dan tidak jebol. “Kemarin posisinya lebih tinggi, namun bedanya waktu dulu tahun 98 tidak ada sedimentasi seperti sekarang. Dan waduk sendiri hanya menampung 30 persen. Dan banyak juga alih fungsi, mulai dari pertambangan dan perumahan yang memperburuk waduk,” jelasnya. Pria yang akrab dipanggil Kris ini menerangkan, jika waduk itu jebol dilihat dari daya tampung dan tekanan air. Pasalnya Waduk Benanga sendiri, tidak memiliki sistem buka tutup. “Benanga pakai sistem earned value, jadi air masuk bukan untuk membendung, tetapi menampung. Dan airnya itu mengalir saja, sedangkan bendungan itu punya pintu untuk buka tutup,” pungkasnya. (tor/yos)
Tags :
Kategori :

Terkait