6 Bulan di Inggris, Ibnul Berbekal Alquran dan Doa Orang Tua

Senin 30-11-2020,12:51 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

SSB PHM, Penajam Utama, adalah langkah awal Ibnul Mubarak menjajaki karier sepak bola hebatnya. Dari dua tempat itu, Ibnul kini masuk dalam jajaran anak-anak mudah hebat. Yang akan terbang dan menempa ilmu sepak bola di negeri asalnya, Inggris. Lewat program Garuda Select Jilid III. Bagaimana persiapan Ibnul sebelum bertolak ke Inggris?

Arif Fadhillah (Balikpapan)

SEBUAH rumah di Gang Prefab atau berada di kawasan Jalan RE Martadinata, Gunung Sari Ilir, Balikpapan tampak ramai pada Jumat 27 November 2020 malam. Seorang pemuda terpilih, Ibnul Mubarak, tampak dikelilingi sanak saudaranya. Di ruang tengah rumah sederhana itu. Malam itu adalah malam terakhir Ibnul di Tanah Air. Keesokannya ia akan terbang ke Inggris bersama rekan Garuda Selectnya.

Ibnul sendiri sudah balik ke Balikpapan sejak 15 November lalu. Usai mengikuti serangkaian seleksi di Bogor.

Tak banyak barang yang dibawa Ibnul ke Inggris. Pakaian secukupnya, dua pasang sepatu. Terpenting dan tak mungkin ia tinggalkan adalah Alquran.

"Ya, harus bawa. Biasa mengaji setelah salat maghrib atau subuh. Kalau tidak sempat maghrib, ya subuh," kata pemuda kelahiran 14 Oktober 2004 itu.

Pemuda asal Kota Minyak itu bakal merasakan menimba ilmu sepak bola di Eropa. Dia bersama 20 pemain Garuda Select akan bermarkas di Loughbrough University, Inggris Raya yang juga kerap digunakan oleh penggawa Manchester United berlatih saat laga tandang ke ibu kota.

6 Desember mendatang dia akan terbang ke Inggris. Semua pemain bakal dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta. Bukan untuk latihan. Tapi bakal diberi pembekalan sebelum melanjutkan perjalanan ke Negeri Ratu Elizabeth.

"Tidak ada latihan, mungkin cuma pembekalan dan pembagian jersey. Sepatu nanti di Inggris," katanya.

Selama sekira lima bulan skuat Garuda Select Jilid III akan dilatih Des Walker. Mantan pemain Timnas Inggris. Soal bagaimana cara melatih Des Walker, Ibnul belum tahu banyak. Karena saat seleksi, Dennise Wise yang merupakan direktur Garuda Select yang memberikan porsi latihan. Tapi setidaknya Ibnul punya gambaran seperti apa nanti selama Training Camp (TC) di Inggris. Ya dari proses seleksi itu.

"Kurang lebih latihannya sama dengan di SSB PHM. Passing berhadapan, crossing, duel udara, sprint, game setengah lapangan. Game satu lapangan," katanya.

Hingga dipilih 29 pemain. Kemudian dibagi menjadi tiga tim untuk game internal. Akhirnya Ibnul terpilih dalam skuat 21 pemain tersebut. Cek kesehatan juga dijalani. Hasilnya cukup bagus. Memang Ibnul tidak pernah menyangka bakal lolos seleksi.

Selama ini ia hanya gigih berlatih. Tanpa berpikir akan ikut ambil bagian pada seleksi Garuda Select. Menariknya pada seleksi lalu, seluruh pemain ditanya tentang aktivitas latihan mereka. Ya Ibnul menjawab, ia menjalani latihan rutin. Karena SSB PHM tetap menggelar latihan selama pandemi.

"Memang latihan selama pandemi. Tapi tidak di Lapangan PHM. Melainkan latihan di lapangan futsal. Jadi sentuhan masih terjaga," kata siswa SMK Negeri 1 Balikpapan itu.

Memang sejak kecil dia sudah punya cita-cita jadi pemain sepak bola. Kini mimpinya itu mulai jadi kenyataan. Lewat Garuda Select yang bisa membuka jalan karier profesionalnya. Karena jika melihat jebolan program tersebut sebelumnya. Sebagian besar langsung direkrut oleh tim Liga 1 dan 2.

Program pencarian talenta muda sebenarnya sudah lama berjalan di Indonesia. Memang salah satu program PSSI. Era 1990-an PSSI selaku federasi membentuk tim usia muda. Mereka dibentuk untuk mengikuti kompetisi Primavera di Italia.

Tags :
Kategori :

Terkait