Direktur RSUD Kudungga Diangkut Helikopter ke Balikpapan
Sabtu 21-11-2020,21:15 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens
Kutim, Nomorsatukaltim.com - Direktur RSUD Kudungga Kutai Timur (Kutim), dr Anik Istiyandari yang positif COVID-19, dipindahkan ke Balikpapan. Situasi ini murni atas permintaan keluarga dan proses pemindahan dilakukan memakai helikopter.
Helikopter yang menjemput Anik riba di helipad depan Sekretariat Daerah Kutim pukul 13.35 siang. Helikopter jenis PK Fun S-76C itu dijalankan oleh pilot Suryanto dan Ryan Arizona selaku co-pilot. Diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk menempuh Sangatta menuju Balikpapan.
Sembari menunggu pasien datang, awak helikopter menyiapkan alat perlengkapan diri. Sesuai anjuran protokol kesehatan. Ada tiga perawat yang ikut menemani dr Anik terbang ke Balikpapan. Tepat pukul 14.08 helikopter terbang menuju Kota Beriman.
Sejak dirawat di RSUD Kudungga 15 November lalu, kondisi Anik sebenarnya sudah membaik. Tetapi agar mendapat perawatan yang lebih intensif pihak keluarga menginginkan agar dibawa ke Balikpapan. Belum ada kepastian rumah sakit mana yang akan jadi tempat perawatan perempuan 52 tahun itu. "Iya benar dibawa ke Balikpapan. Tapi karena permintaan keluarga, bukan kondisi yang menurun," ucap dr Bahrani Hasanal, Kepala Dinas Kesehatan Kutim.
Ketika akan menaiki helikopter pun, dr Anik terlihat masih bisa bangun. Walaupun tetap dibantu oleh perawat yang menemaninya. Tak ada pula alat bantu pernafasan yang terpasang. Hanya saja memang, dari ambulan menuju helikopter, ia memakai tandu stretcher.
Sebelumnya, pada 4 November lalu Anik melakukan perjalanan ke Balikpapan. Sepulangnya, perempuan 52 tahun itu berobat di rumah sakit dengan keluhan demam sejak tanggal 10 November. Akhirnya disarankan untuk melakukan tes swab. "Hasil pemeriksaan Elekrokardiogram (EKG) jantung menunjukkan gejala yang tidak baik. Makanya dianjurkan swab," kata Bahrani.
Hasilnya pada 14 November hasil swab menyatakan jika Direktur RSUD Kudungga itu positif COVID-19 dan mesti menjalani karantina. Tetapi pada 15 November pagi, Anik kembali ke IGD Kudungga dan mesti dirawat. Sebab gejala yang muncul semakin banyak. Mulai dari batuk, nyeri ulu hati dan tenggorokan, mual, muntah, lemas hingga sulit tidur. "Diagnosa awal, dr Anik positif COVID-19 dengan gejala sedang. Serta ada gangguan pada paru-paru atau disebut pneumonia bilateral. Adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi," tandasnya. (bct/sam)
Tags :
Kategori :