Samarinda, nomorsatukaltim.com - KONI Kaltim gerak cepat dalam memproteksi jaminan keselamatan atletnya. Bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Seluruh atlet dan pelatih untuk PON XX Papua 2021 per bulan November 2020 ini resmi menjadi jaminan BPJS-Tk.
Hal itu erat kaitanya dengan persiapan para pejuang medali Kaltim. Yang bakal mengerahkan segenap kemampuanya di multi even empat tahunan itu. Terutama soal jaminan keselamatan saat berlatih di masa persiapan ini. Kurang dari setahun. Pesta olahraga itu bakal bergulir.
Wakil Ketua I KONI kaltim, Andi Harun. Dalam acara penyerahan simbolis asuransi atlet dan pelatih PON XX Papua. Selasa (17-11-2021) Di Hotel Haris Samarinda, menuturkan. Dalam proses pencapaian prestasi atlet kontingen Kaltim. Perlu sebuah strategi khusus, karena memang Kaltim hari ini berada di peringkat ke empat nasional. Butuh sebuah perjuangan ekstra. Guna mempertahankan peringkat lima terbaik.
“Paling mendasar adalah tangga menuju sukses yang telah di bangun oleh KONI Kaltim, yang sampai dengan terlaksananya TC mandiri kali ini. Alhamulillah Kaltim berada di peringkat empat nasional. Itu harus dipertahankan. Namun di sisi lain perlu adanya kewaspadaan. Karena mempertahankan posisi itu akan terasa lebih berat," tutur Andi Harun dalam sambutanya itu.
Dia menambahkan, sebagai penanggung jawab teknis urusan prestasi. Meski masih dalam masa pandemi COVID-19. Seluruh atlet diminta mampu untuk meningkatkan kualitasnya. Dengan tetap intens berlatih. Karena hal itu juga yang akan menjadi pertaruhan pada ajang PON Papua mendatang. Dirinya juga menegaskan, bahwa seluruh atlet mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak ada pengecualian.
“Jadi tidak akan ada pengecualian terhadap seluruh atlet yang sudah terpilih untuk berangkat ke Papua nanti,” tambahnya.
Sebanyak 324 atlet dan 88 pelatih. Termasuk 15 ofisial teknik yang bakal berangkat ke Papua itu. Diminta untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi. Persiapan teknis dan lainya harus diperhitungkan dengan baik. Agar target yang sudah dicanangkan dapat berjalan sesuai harapan. Bagaimana pun, kondisi keamanan sosial di daerah ujung timur Indonesia itu masih jadi perhatian khusus.
“Motivasi harus menyala dan ditingkatkan, karena tantangan kali ini tidak sesederhana kala meraih prestasi hingga peringkat empat nasional itu. Pola penangananya harus berubah,” ungkapnya panjang lebar. (frd/ava)