Gegap Gempita Digitalisasi saat Pandemi COVID-19

Selasa 17-11-2020,13:12 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Jakarta, nomorsatukaltim.com – Dikutip dari Antara, Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, Grab Indonesia mencatat 450.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru terdigitalisasi selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia.

“Sejak April hingga sekarang, terdapat sekitar 450.000 UMKM digital tambahan secara nasional yang terdaftar di Grab. Meningkat lagi. Jadi, pelanggan bisa langsung memesan secara online,” ungkapnya pada peluncuran Program UMKM Hunt sebagai upaya pemulihan ekonomi pelaku UMKM Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), di Mall Ratu Indah, Sabtu (14/11).

Penambahan UMKM digital ini banyak digandrungi oleh kaum milenial. Yang kemudian memanfaatkan imbauan pemerintah. Untuk tetap berada di rumah. Dalam menjangkau kebutuhan warga. Agar tetap tersedia.

“Ini membuktikan bahwa kini mulai tumbuh pelaku UMKM baru. Yang lebih banyak digawangi para milenial. Apalagi sejak munculnya COVID-19 ini,” ungkap Neneng.

Sementara di Kota Makassar, penambahan UMKM digital melalui platform Grab Indonesia juga termasuk kerja sama antara Grab dengan enam pasar tradisional. Hadir dalam melengkapi kebutuhan. Namun menekan potensi penyebaran COVID-19 di masyarakat.

Selain itu, dorongan pengembangan ekonomi di Sektor UMKM oleh Grab juga ditunjukkan dengan kehadirannya di delapan kabupaten/kota se-Sulsel. Seperti Palopo, Parepare, Sidrap dan Bone.

“Saat ini, ada sekitar 6 juta pelaku UMKM yang terdiri dari driver, merchant dan produk yang telah terdaftar secara digital di Grab Indonesia,” katanya.

Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara mengungkapkan, pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp 4,2 triliun bagi perekonomian Sulsel pada tahun 2018. Sementara pada 2019, UMKM Makassar memperoleh peningkatan pendapatan hingga 194 persen melalui digitalisasi Grab.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menunjukkan, perekonomian provinsi tersebut pada triwulan III tahun 2020 menurun sebesar 1,08 persen. Apabila dibandingkan dengan periode sama di tahun 2019.

Hal ini pula yang melandasi Grab menghadirkan program UMKM Hunt. Untuk membantu UMKM memasarkan produknya. Melalui tenant yang disediakan secara gratis di Mal Nipah Makassar pada 2021 mendatang.

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sulsel, Muhammad Firda. Memang banyak bermunculan pelaku UMKM baru sejak pandemi COVID-19. Itu berdasarkan pertemuan dengan pihak Bank Indonesia (BI) dan BPS Sulsel.

“Ada UMKM baru yang muncul secara digital. Tetapi saya tidak tahu pasti jumlahnya. Terpenting ialah kami dari pemerintah provinsi tengah melakukan pembangunan fasilitas. Utamanya akses yang diharapkan mempermudah masyarakat. Dalam meningkatkan taraf hidupnya. Apalagi pada sektor UMKM di berbagai daerah,” katanya.

KERJA SAMA

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sekretariat Negara, kembali menjalin kerja sama dengan Colombo Plan. Selaku organisasi regional yang berperan untuk memperkuat ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik. Dengan melaksanakan program pelatihan. Dalam kerangka Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KTSST) di sektor Industri Kecil Menengah (IKM). Demikian keterangan pemerintah yang dikutip dari Antara.

“Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan di tahun ini dilakukan secara virtual. Karena dampak pandemi COVID-19,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu lalu.

Kerja sama tahun ini bertajuk Knowledge Sharing Program on Enhancing the Development of Small and Medium Industry. Dilaksanakan pada 9-12 November 2020.

Jumlah peserta pelatihan mencapai 42 orang dari delapan negara Asia Tenggara, Meliputi Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam.

“Mengingat besarnya dampak pandemi terhadap sektor IKM, topik yang diangkat adalah The Impact of Industry 4.0 in Enhancing the Development of Small and Medium Enterprises, Especially During the COVID-19 Pandemic,” ungkap Gati yang saat itu turut membuka secara resmi pelatihan tersebut.

Gati menekankan, literasi digital merupakan hal yang sangat penting bagi setiap industri untuk dapat bertahan dan bersaing di masa pandemi. Termasuk sektor IKM.

Tags :
Kategori :

Terkait