Musim Hujan Rawan DBD

Kamis 22-10-2020,09:53 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY - Dinas Kesehatan Berau mengingatkan, musim hujan umumnya rawan kasus demam berdarah dengue (DBD). Karena banyaknya genangan air. Menjadi saran paling ideal nyamuk aedes berkembang.

Makanya, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Berau, Hamsiah berpesan. Agar menerapkan pola hidup sehat dan menerapkan 3 M. Yaitu menguras, menutup dan mengubur. Dikatakan, menguras tempat yang dijadikan penampungan air. "Sebab jentik-jentik nyamuk bisa berkembang. Juga menutup bak mandi dan yang berpotensi menimbulkan genangan. Serta mengubur barang bekas yang sudah tidak dimanfaatkan," pesannya, Rabu (21/10). Dia mengharapkan kasus DBD tidak meningkat. Hingga September 2020 ada 145 kasus DBD. Tahun 2019, terjadi 486 kasus. Hamsiah mengungkap, wilayah Tanjung Redeb adalah lokasi yang rawan DBD. Karena itu harus terus menjaga kebersihan. "Sebenarnya ada program masing-masing keluarga harus memiliki petugas jumantik atau juru pemantau jentik. Yaitu petugas yang diharapkan dapat untuk memantau tempat-tempat di rumah yang ada genangan air," katanya. Petugas yang dimaksud Hamsiah adalah, satu orang harus ada yang bisa mengontrol lingkungan mereka. "Namun belum bisa terealisasi,” tandasnya. Hamsiah mengaku petugas jumantik belum bisa berjalan maksimal. Masih perlu sosialisasi. Dan memastikan kesiapan masyarakat setempat. Yang dilakukan Diskes saat ini adalah memberikan abete yang ditaruh pada genangan air. Pada tempat-tempat yang terbuka. Juga di bak mandi. Butiran tersebut dipercaya dapat membunuh larva-larva berbahaya. “Kami sudah mulai membagi butiran itu sebagai pencegahan,” jelasnya. Menurutnya, jika ada kasus yang positif DBD di suatu wilayah, pihaknya langsung mengarahkan untuk melakukan fogging. Misalnya laporan masuk dari Kecamatan Teluk Bayur, lingkungan tersebut akan langsung segera ditangani. Diupayakan agar nyamuk penyebab DBD dapat cepat terbasmi. Pelaporan kasus positif ditindaklanjuti fogging dapat melalui puskesmas terdekat. Hamsiah menjelaskan, DBD yang menyerang seseorang bisanya ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh, batuk pilek. Mirip tipes atau COVID-19. "Biasanya DBD disertai bintik merah pada siku dan bagian tertentu. Namun perlu diwaspadai, belakangan ini ada DBD tanpa bintik," terangnya. Makanya, warga yang mengalami gejala agar segera memeriksakan diri pada puskesmas terdekat atau rumah sakit. (RAP)
Tags :
Kategori :

Terkait