Pelajar SMA Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Kamis 22-10-2020,06:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com – Dugaan penganiayaan oleh oknum polisi kembali terjadi. Kali ini menimpa MA (18), pelajar SMA pada Minggu (18/10/2020) pukul 22.00 Wita. Ia diduga dianiaya oleh oknum anggota kepolisian yang tidak menggunakan seragam.

Saat dikonfirmasi, MA mengaku kekerasan ini bermula ketika dirinya membuat sebuah komentar suatu postingan di sosial media Instagram saat aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja, Jumat (9/10/2020). Komentar yang dibuatnya itu ditujukan untuk menanggapi tindakan salah satu aparat yang mengarahkan tembakan gas air mata ke masjid. "Saya tulis, ‘polisi makan gaji buta dan tidak berpendidikan’," ujar MA di rumahnya di Balikpapan Utara, Rabu (21/10/2020). Lanjut MA, usai menulis komentar tersebut, ia menerima banyak pesan langsung (direct message/DM) di akun sosial media Instagram-nya. Salah satu isi pesannya berbunyi, "Sudah jago kah, bro? Hati-hati keciduk." Usai menerima sejumlah puluhan pesan langsung tersebut, keesokan harinya MA menghapus semua riwayat akunnya. Baik komentar pun postingan. Setelah beberapa hari, MA mengaku berkenalan dengan seorang wanita melalui Instagram. Setelah saling bertukar nomor Whatsapp, mereka saling kirim pesan. Minggu (18/10/2020) sekitar pukul 22.00 Wita, MA dihubungi oleh wanita tersebut yang memintanya menjemput di kawasan Gedung Parkir Klandasan. MA pun mengabulkannya. Setibanya di lokasi yang sudah disepakati, MA datang dan hanya menemui seorang pria dengan perawakan kekar. MA yang sedang melintas diberhentikan dan menanyakan hendak ke mana. "Saya bilang, ‘saya mau ke sana, Pak’. Karena memang saya sudah janjian sama perempuan itu," ujarnya. MA pun diminta untuk membuka masker, dan pria tersebut memanggil rekan-rekannya yang berada di seberang. "Terus tanpa obrolan apa-apa, saya dipiting. Dia bilang kalau dia polisi," tambahnya. Kemudian, MA juga sempat diborgol dan dibawa ke Taman Bekapai. Selanjutnya mereka naik motor bertiga dan bergerak menuju Polresta Balikpapan. Tiba di Polresta Balikpapan, pria yang membawa MA secara sporadis memukuli dirinya. Di mana pukulan-pukulan tersebut, cenderung mengarah pada bagian kepala. Sementara itu teman korban yang juga saksi mata, EN mengaku melihat langsung dan sempat merekam aksi pemukulan tersebut. "Pertama kulihat, dia (MA) itu kayak disekap sama dua orang. Satu pegang tangannya, lalu roboh. Terus satunya piting lehernya. Kayak ditindis gitu," ujarnya. Pada saat kejadian itu, bahkan ada security gedung parkir yang lewat dan bertanya mengenai kejadian tersebut. Dan salah satu pria tersebut menjawab bahwa penangkapan tersebut merupakan tugas atasannya. "Ada di rekaman saya dia bilang begitu," tutup EN. Menanggapi pemukulan tersebut, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi mengatakan pihaknya belum mengetahui persis permasalahannya. "Kemarin memang ada anak yang dibawa ke sini untuk membuat laporan. Tapi sampai saat ini, anak itu dibawa pulang sama orang tuanya," ujar Turmudi. Lanjut Turmudi, laporannya belum jelas. Sebab, pihaknya tidak bisa membuat laporan apabila yang bersangkutan tidak bisa hadir. "Sampai sekarang ini belum ke sini lagi, jadi tidak bisa dikonfirmasi secara pasti masalahnya apa," jelasnya. Berdasarkan sepengetahuan Kapolresta Balikpapan, MA dibawa ke Mapolresta sudah dalam kondisi terluka. Jadi ia belum bisa memastikan siapa yang melukai pelajar SMA tersebut. Sementara itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan anggota di lapangan untuk mengundang MA guna diinterogasi lebih lanjut. Apabila terbukti benar ada oknum dari kepolisian yang melakukan kekerasan, akan ada mekanisme yang dijalankan. "Nanti semua akan ada jalurnya. Akan melalui Propam apabila anggota Polri. Ada tindakan tegas apabila terbukti," tutupnya. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait