Debat Pertama Pilkada Samarinda, Fokus tentang Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi

Senin 19-10-2020,14:02 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Samarinda, nomorsatukaltim.com - KPU Samarinda menggelar debat calon wali kota, Minggu (18/10/2020). Berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Jalan Mulawarman. Rangkaian tahapan kampanye itu dimulai pukul 20.00 Wita. Debat tersebut dilaksanakan dengan peserta terbatas, sesuai protokol kesehatan.

"Bagian dari jalannya kampanye. Ini bagian dari sosialisasi pasangan calon Samarinda. Untuk mencapai target partisipasi pemilih Pilkada Serentak, 77,5 persen," kata Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat dalam sambutannya. Debat dilaksanakan dalam 4 segmen. Di mana, empat segmen pertamanya, bicara soal visi misi, COVID-19 dan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Debat dipandu moderator, I Made Kertayasa. Segmen pertama, dimulai dengan penyampaian visi misi. Masing-masing calon, calon nomor urut 1 Barkati, nomor urut 2 Andi Harun dan calon nomor urut 3 Zairin Zain pun memaparkan visi misinya, yang berbasis pada persoalan di Kota Tepian ---sebutan Samarinda. Di segmen berikutnya. Pembahasannya tentang COVID-19 dan kesehatan. Seluruh calon diberikan pertanyaan sama. Pertanyaan tersebut, yang telah disusun KPU, bersama pakar, akademisi maupun praktisi.

COVID-19 dan Kesehatan

Yang jadi pertanyaan dalam pembahasan ini, langkah masing-masing calon menangani penyebaran virus corona di Samarinda. Di mana, saat ini, Samarinda merupakan daerah dengan kasus kematian karena COVID-19 terbesar kedua setelah Balikpapan, di Kaltim. Setiap calon, diberikan kesempatan menjawab dengan waktu 120 detik. "Penanganan COVID-19 tidak bisa kita gunakan dengan anggaran pemerintah. Tapi juga dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Kemudian penambahan fasilitas ruang isolasi. Memberikan subsidi swab test. Penambahan fasilitas isolasi," kata Zairin memulai jawaban. Barkati, lebih kepada memaksimalkan pemahaman kepada masyarakat. "Perlu ada pemahaman terhadap masyarakat, mengenai virus itu sendiri. Sehingga masyarakat tidak merasa ketakutan yang berlebihan," katanya. Kemudian Andi Harun, menyiapkan dua strategi dasar. Yakni Samarinda sehat. Dan Samarinda pulih. "Kita tidak hanya soal dana. Tapi ada langkah terukur. Bagaimana penyediaan infrastruktur. Bagaimana potensi pemanfaatan vaksin yang diproduksi. Kemudian tracking. Pemulihan ekonomi, penanganan COVID-19 juga, dua-duanya harus berjalan paralel," katanya. Materi debat berikutnya. Soal dana atau anggaran kesehatan. Di mana, dalam undang-undang (UU), mewajibkan minimal 10 persen dari APBD dialokasikan untuk kesehatan. Di tengah situasi COVID-19 ini, Barkati mengatakan, hal itu menjadi pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan. Pihaknya, bila terpilih, hal itu tetap menjadi komitmen untuk dilaksanakan. Sementara Zairin dan Andi Harun, berkomitmen, kemungkinan anggaran kesehatan ditambah. Lebih dari 10 persen. Mengingat, pandemi corona yang belum diketahui kapan selesainya. Menjadikan sektor kesehatan harus jadi perhatian. Khususnya dalam segi alokasi anggaran.

Pendidikan

Segmen ini, memfokuskan pada pembahasan langkah para calon dalam menangani persoalan pendidikan. Khususnya soal pemerataan infrastruktur. Kemudian soal kesejahteraan tenaga pendidik ---guru honorer. Seluruh calon bersepakat, infrastruktur, menjadi perhatian serius. Ketika terpilih nanti. Sementara soal kesejahteraan guru honorer, ketiga calon juga punya komitmen sama. Andi Harun, menjanjikan kenaikan status bagi tenaga honorer. Dari tenaga honor menjadi ASN. "Mudah-mudahan kita bisa angkat jadi aparatur sipil negara (ASN)," katanya. "Kita akan tambahkan gaji dan insentif, dengan menyesuaikan kemampuan APBD," kata Barkati, menjawab setelah Andi Harun. Zairin, juga sama. Langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan kesejahteraan, dengan tambahan gaji. "Menyesuaikan dengan upah minimum relatif," ujarnya.

Ekonomi

Segmen ini, fokus pada pembahasan penanganan banyaknya masyarakat yang mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak pandemi. Kemudian juga soal pengoptimalan pendapatan daerah. Khususnya sektor parkir. Soal PHK, ketiga calon itu sama-sama berkomitmen. Program pemberian bantuan sosial sebagai salah satu langkah solutif atas persoalan tersebut. Berikutnya, Samarinda sebagai daerah penyangga ibu kota negara (IKN). Tentu, pemindahan IKN membawa dampak ekonomi bagi ibu kota provinsi ini. Yang jadi pembahasan, bagaimana langkah masing-masing calon menyambut kondisi tersebut. Strategi apa yang akan ditempuh untuk menangkap kesempatan itu. "Melalui UMKM. Melalui wisata. Apalagi sebagai ibukota penyangga, apa yang kita jadikan sebagai daya tarik. Mewujudkan penguatan ekonomi daerah melalui pengembangan ekonomi kreatif. Mewujudkan iklim yang sehat bagi tumbuh dan berkembangnya investasi pariwisata. Agar mereka berbondong-bondong datang ke Samarinda. Sehingga ekonomi semakin meningkat dan maju," jelas Barkati. Andi Harun juga sama. Pengembangan sektor UMKM juga jadi prioritas. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga penting diwujudkan. Yang dampaknya, pada penyediaan tenaga kerja. Sementara Zairin, memaksimalkan sektor industri kecil dan industri kreatif. Industri perkapalan juga harus dimaksimalkan. Mengingat, Samarinda punya potensi pengembangan sektor kemaritiman. "Industri maritim Samarinda harus kita kembangkan. Karena merupakan aset besar. Yakni industri perkapalan," ujarnya. Segmen berikutnya. Segmen tanya jawab antar sesama pasangan calon. Setiap calon diberi kesempatan bertanya ke calon lain. Bahan pertanyaan seputaran visi misi calon. Kemudian segmen selanjutnya, pernyataan penutup dari masing-masing calon. Debat berlangsung damai dan aman. Para calon mengikuti tata tertib debat. (sah/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait