Samarinda, nomorsatukaltim.com– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda berencana memasang WiFi di seluruh sekolah. Tapi dikritik oleh DPRD Samarinda. Dewan meminta pemasangan fokus ke daerah blank spot.
Rencana pemasangan ini adalah yang usulan Disdikbud Samarinda. Program ini untuk menunjang pembelajaran online semasa pandemi. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ahmat Sopian Noor mengatakan kalau program ini memang sudah pernah didengar sebelumnya. Saat komisi IV rapat dengar pendapat (RDP) dengan Disdikbud Samarinda.
Hanya saja ia menyarankan agar tahap awal program ini difokuskan di daerah yang sekarang sangat susah sinyal. Karena itu yang menjadi permasalahan sampai sekarang. Nah, soal ketersediaan anggaran sebenarnya sudah ada. 20 persen dari APBD dialokasikan untuk kebutuhan pendidikan.
Baca juga: WiFi Harga Mati
Karena masih ada program lain yang juga sekarang lagi berjalan. Yaitu pemberian kuota kepada siswa. Memang program ini ada terekndala di daerah yang tidak memiliki jaringan (Blank Spot). “Saya senang dengan program ini. Karena, dapat membantu proses belajar mengajar dalam masa pandemi seperti ini,” katanya kepada Disway Kaltim, Senin (12/10).
Terkait proposal pengajuan oleh Disdikbud ia tidak mengetahui pasti. Karena saat Disdik memberikan pengajuan anggaran tidak hanya satu program. Banyak juga yang diajukan.
“Secara lisan kami sudah dengar program ini,” celetuknya.
Sayang dirinya tidak masuk dalam tim badan anggaran DPRD Samarinda. Sehingga tidak tahu apakah program ini menjadi pembahasan atau tidak untuk pengalokasian APBD murni 2021. Tapi pada dasarnya anggaran untuk pendidikan memang sudah diatur.
“Saya tidak masuk dalam tim banggar. Jadi, saya tidak mengetahui pembahasan untuk APBD. Yang jelas, kan sudah ada aturannya. Jadi, pasti sudah ada pengalokasian anggarannya. Tapi, itu sesuai atau tidak dengan kebutuhan Disdik saya kurang mengetahui juga,” tutup polisisi Golkar ini.
Sebelumnya, Disdikbud Samarinda berencana memang WiFi di semua sekolah. Agar mempermudah belajar mengajar dengan sitem dalam jaringan (daring). Jaringan ini tidak hanya didesain hanya untuk lingkupan sekolah. Tapi bisa melayani seluruh Kota Tepian.
Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin mengatakan jaringan ini sampai ke dareah pelosok. Termasuk wilayah yang saat ini menjadi daerah blank spot. Sehingga peserta didik tidak perlu datang ke sekolah. Sementara untuk yang didaerah pelosok akan ditambah penguat sinyal. (mic/boy)