Borneo FC versus Persiba Balikpapan. Namanya juga derby. Walau bertajuk uji coba. Tetap saja berjalan panas dan tensi pertandingan yang tinggi.
SEJAK awal memang sudah diprediksi. Laga Borneo FC Samarinda versus Persiba Balikpapan yang berlangsung di Stadion Segiri Samarinda, Sabtu (19/9). Tak akan berjalan santai. Meski hanya berstatus laga uji coba. Ada gengsi yang sebenarnya menjadi taruhannya.
Kedua tim sama-sama menurunkan skuat terbaiknya di babak pertama. Namun celaka bagi tuan rumah, gelandang andalan mereka. Nuriddin Davronov, mengerang kesakitan pada menit kedua. Tak ingin ambil risiko, pemain timnas Tajikistan tersebut minta diganti. Masuklah Wahyudi Hamisi untuk menggantikannya.
Selepas itu, Borneo FC langsung tanpa henti menggempur pertahanan saudara tuanya itu. Beberapa peluang sempat didapatkan. Seperti pada menit ketujuh Terens melakukan percobaan tembakan yang masih melenceng.
Peluang emas didapatkan Torres di menit kesembilan. Kiper Persiba melakukan kesalahan passing. Torres yang melakukan pressing mendapat bola lepas. Tidak ada yang mengawal. Tinggal berhadapan dengan kiper. Namun tembakannya terlalu lemah sehingga urung menjadi gol.
Tiga menit kemudian Torres kembali menebar ancaman. Tapi lagi-lagi tembakannya terlalu lemah hingga mudah saja ditepis penjaga gawang lawan.
Sampai menit ke-13. Persiba belum sekalipun menyerang. Justru dua pemainnya terkapar di lapangan. Tanda bahwa fisik mereka belum baik-baik saja.
Menit ke-14, giliran Wildansyah yang dapat peluang. Tapi tendangan volinya masih melambung.
Di luar peluang yang didapat Pesut Etam. Dan terkukungnya permainan Persiba. Laga ini sendiri berlangsung sangat ketat. Duel fisik kerap terjadi. Pemain bertumbangan. Intensitas laga menjadi panas.
Menit ke-22. Persiba akhirnya keluar dari tekanan. Tembakan Yusuf dari luar kotak penalti mampu diamankan Gianluca. Saling serang antar kedua tim terjadi. Persiba merespon dengan ganas.
Pemain dari kedua tim tampak tak mampu mengontrol ritme pertandingan. Beberapa pelanggaran tak perlu terjadi. Saling kait, tabrak, gaprak.
Kondisi makin tak terkontrol ketika laga memasuki menit ke-32. Pergerakan Wahyudi dihentikan dengan kasar oleh Okto Maniani. Terjatuh, Wahyudi mengerang kesakitan. Semenit kemudian, Wahyudi kembali berkonflik. Dengan sayap Persiba lainnya, Yudistira Mambrasar.
Yudistira, entah sengaja atau memang terbawa suasana. Mengait kaki Wahyudi. Gerakan itu dianggap bisa menyederai. Wahyudi tak terima. Bangun, langsung menampar pemain asal Papua tersebut.
Perhatian permainan langsung tertuju pada kejadian itu. Pemain kedua tim saling adu mulut. Beberapa mendinginkan suasana. Agar tak terjadi kisruh yang berlebihan.
Puncaknya, Wahyudi dan Yudistira dikartu merah langsung oleh wasit. Pelatih kedua tim lalu ikut bereaksi. Vera berteriak, entah apa. Tak terdengar dari tribun. Namun gesturnya menunjukkan bahwa, “Ini hanya laga uji coba. Tetap jalankan 11 lawan 11 saja.”
Ahmad Amiruddin, asisten pelatih Borneo FC mendatangi Vera. Mendiskusikan sesuatu. Kemudian diputuskan. Dua pemain yang dikartu merah keluar. Namun laga dilanjutkan dengan 11 lawan 11 lagi. Tidak mengurangi jatah pemain.