Misteri Tiket Penyelamat Demokrasi

Selasa 08-09-2020,14:08 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Ia menyebut jika KPU terikat dengan juknis dan aturan. Meski peta politik saat ini menunjukkan gejala kolom kosong. Namun KPU tidak diperkenankan menerka-nerka sampai tahapan penetapan.

"Partai politik koalisi ini diberikan ruang di undang-undang, untuk bisa kompromi lagi. Supaya membentuk koalisi baru supaya bisa mengusung," urainya.

Dua tokoh selain paslon Rahmad Mas'ud dan Thohari Azis, yang digadang-gadang akan maju dalam kontestasi 9 Desember mendatang, yakni Yaser Arafat Syahril, belum berkomentar mengenai situasi politik terkini, dan bagaimana rencananya untuk memanfaatkan waktu perpanjangan masa pendaftaran. Sementara itu, Ahmad Basir, kader Partai NasDem yang didorong untuk maju dalam pilkada 2020, juga belum berkomentar.

"Saya masih di rumah Gubernur," ujarnya, saat dihubungi, kemarin.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah mengatakan, fenomena Pilkada calon tunggal disebabkan sejumlah variabel. Tapi tetap saja aksi borong dukungan partai (oleh kepentingan oligarki) yang menempati ranking teratas.

Upaya AYL menuntut kejelasan soal dukungan PAN bukan semata-mata menyelematkan dirinya, namun juga wajah demokrasi di kabupaten itu. (mrf/ryn/yos)

Tags :
Kategori :

Terkait