Isran Noor berbicara soal peningkatan SDM menyambut rencana pemindahan ibu kota negara. (Andrie/diswaykaltim.com)
Balikpapan, Diswaykaltim.com - Wacana pemindahan Ibu kota negara (IKN) baru ke Kalimantan disambut baik oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat Kalimantan yang hadir pada kegiatan Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara Kalimantan untuk Indonesia, di Hotel Swisbell, Rabu (21/8/2019).
Namun, pemindahan IKN harus dibarengi dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas juga. Sehingga putra daerah tidak terpinggirkan oleh para pendatang yang pastinya akan memenuhi pulau Kalimantan.
"Saya setuju pemanfaatan SDM lokal, tapi lokalnya juga harus diperbaiki. Kemampuan juga menyesuaikan," ujar Gubernur Kaltim Isran Noor, di sela-sela acara tersebut.
Menurut orang nomor satu di Kalimantan Timur ini, jika SDM lokal bisa diberdayakan kenapa mesti harus mencari SDM dari luar. Bagaimanapun SDM lokal kembali ke persoalan identitas simbol IKN.
"Di Australia itu pemindahan IKN ini sempat rebutan antara Melbourne dan Sidney. Tapi kenapa yang dipilih Canberra yang merupakan kawasan pertambangan. Nah, yang mendesain kawasan ini agar terpilih ya orang lokal. Seperti ini harusnya SDM lokal kita," tegasnya.
Isran yang sangat antusias menyampaikan pemaparan soal pemindahan IKN ke Kalimantan Timur di hadapan Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pengembangan Regional, Rudy S Parawiradinata menjelaskan, jika dirinya selalu optimis jika IKN akan pindah ke Kaltim, bahkan dirinya menyebut jika pada Rabu (21/8/2019) pagi tadi sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas IKN ini.
"Saya semangat, kita menyesuaikan dengan kecepatan dinamika perkembangan bangsa ini. Saya tidak pernah membanding-bandingkan daerah saya dengan daerah lain di hadapan Presiden, pagi tadi," tegasnya. (k/bom/eny)