Menunggu Lampu Hijau Pemkot

Jumat 28-08-2020,22:58 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Suasana bioskop di salah satu mall di Balikpapan, tampak segala persiapan terkait protokol kesehatan telah disiapkan pihak bioskop untuk menyambut adaptasi baru. (Andi Muhammad Hafizh/nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Masih pro dan kontra. Pembukaan bioskop di tengah pandemi saat ini. Sempat diizinkan, tapi akhirnya tutup lagi.

Di Kota Minyak, surat edaran Wali Kota Rizal Effendi terkait pembukaan bioskop di masa relaksasi sempat diterbitkan. 29 Juli lalu. Hanya saja grafik kasus terpapar COVID-19 meningkat. Sehingga izin operasionalnya terpaksa ditarik kembali.

Bioskop pun hening. Senyap. Tak ada lagi keramaian. Tapi terbesit rencana-rencana mitigasi. Perawatan juga terus berjalan, serta sejumlah aturan baru cara menonton film. Nah, masih ada harapan. Bagi masyarakat menonton kembali di bioskop. Setidaknya begitu diutarakan Senior Public Relation E-Walk Balikpapan Super Blok dan Pentacity Adelina, mewakili manajemen Pentacity XXI The Premier. Jika tak ada aral melintang, masyarakat Kota Minyak bisa menikmati film-film terbaru. Atau pun film-film yang sempat tertunda tayang di bioskop. "Insyallah kalau tidak ada kendala lagi, kita sudah buka di bulan September," ungkapnya, Jumat (28/8) kemarin.

Menurut informasi yang dia terima, pemerintah sudah mengisyaratkan lampu hijau. Bagi pengelola XXI untuk bisa beroperasi. "Karena dari pemerintah memiliki pertimbangan bahwa menonton bioskop bisa meningkatkan imun tubuh," ucapnya.

Adelina mengakui selama ini menerima banyak respon dari masyarakat. Terkait kebijakan selama fase relaksasi. Salah satunya kapan bioskop di Kota Beriman beroperasi lagi. Sebelumnya ada langkah-langkah mitigasi yang sudah dilakukan pihak XXI, maupun pengelola mal. Supaya warga tetap bisa santai melalui fase relaksasi dengan menonton ke bioskop.

Dia menambahkan sampai saat ini manajemen XXI sangat fokus pada pengetatan protokol. Mulai dari sanitasi, pengaturan aliran udara sampai pembatasan jumlah pengunjung. Semua sudah dimatangkan. Jadi selama pandemi ini digunakan manajemen XXI untuk memperbaiki dan menyesuaikan infrastruktur bioskop. "Jadi emang enggak ada (proyeksi pendapatan). Karena kan mereka tidak ada transaksi sama sekali. Event makanan, minuman dan segala macam kan. Tapi karyawannya tetap datang karena harus ada perawatan," imbuhnya.

Penutupan sementara Cinema XXI juga sangat berpengaruh bagi pengelola mal. Trafik kunjungan juga terpengaruhi terutama di saat akhir pekan yang biasanya ramai dikunjungi segala kalangan untuk menghabiskan waktunya menonton bioskop. "Yang pasti dari film (rumah produksi) juga ngerem. Banyak sekali kan (film yang tertunda)," ungkapnya.

Untuk jam operasional pengelolaan XXI mengikuti mal. Dimana buka mulai pukul 12.00 WITA sampai pukul 20.00 WITA. Kalau weekend mulai pukul 11.00 WITA sampai 21.00 WITA. Untuk penonton dikurangi hingga 60 persen. Seat, atau tempat duduk diberi jarak. Sekitar 1,5 meter. Tidak diperkenankan duduk berdampingan.

Selain itu pihak XXI juga memberlakukan aturan baru bagi penontonnya. "Misalnya wajib memakai masker, mereka juga menyiapkan area cuci tangan dan hand sanitizer. Bahkan tempat penjualan makanan dan minuman itu ada aturan dan prosedurnya sendiri," urainya.

Begitu juga dengan proses pembelian tiket. Sekarang harus online. Dia pun berharap saat Pentacity XXI sudah boleh beroperasi, maka semuanya sudah bisa normal kembali.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan kini sedang membahas mengenai izin operasional bioskop yang masuk dalam objek hiburan. "Masih kita bahas dulu dengan tim," ujarnya.

Ia menyebut sudah mendapat surat dari himpunan pengelola objek hiburan di Balikpapan, yang meminta agar pemkot dan tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Balikpapan bisa melonggarkan pembukaan fasilitas hiburan. "Tapi kita bahas dulu," imbuhnya. (ryn/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait