Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pelayanan sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan akan dibatasi. Ada penyebabnya. Yaitu tingginya kasus penularan pandemi yang melibatkan tenaga medis.
"Iya, kekurangan tenaga (medis) iya juga. Kapasitasnya, dan juga untuk menghindari penularan lebih jauh," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, saat ditemui usai Salat Jumat berjamaah di Masjid At Taqwa, Jumat (21/8).
Beberapa rumah sakit yang dibatasi pelayannya itu antara lain, Rumah Sakit Dr Kanoejoso Djatiwibowo (RSKD) milik pemprov Kaltim, dibatasi pelayanan sejak kemarin, sampai tanggal 26 Agustus. RSUD Beriman Balikpapan juga dibatasi sejak Selasa (18/8) sampai Minggu (23/8), sementara Rumah Sakit Sayang Ibu, dibatasi sejak Kamis (20/8) sampai Senin (24/8). "Rumah sakit bersalin Bunda Kasih juga, kalau tidak salah," ungkapnya.
Ia menegaskan jika rumah sakit yang dibatasi tetap beroperasi. Hanya saja pelayanannya yang dikurangi. Terutama untuk unit pelayanan penyakit tertentu yang rentan penularan COVID-19, seperti poli THT dan poli gigi. "Bukan ditutup tapi dibatasi," tegasnya.
Saat ditanya mengenai jumlah tenaga medis yang sudah terpapar, Rizal mengaku belum mendapat datanya secara lengkap. Namun ia tak membantah jika dari sekitar 80 orang yang sedang dirawat di Embarkasi Asrama Haji Batakan, di Balikpapan Timur, sebagiannya ialah tenaga medis. "Iya sebagian (tenaga medis) Kanujoso," katanya. (ryn/boy)