Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berpeluang Kembali ke Tren Positif

Rabu 12-08-2020,09:44 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Gajah Mada, Jakarta. (ANTARA)

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, laju ekonomi domestik masih sangat berpeluang kembali ke tren positif pada kuartal III-2020. Dengan mengakselerasikan penyerapan belanja pemerintah. Untuk meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat.

“Realisasi anggaran disegerakan. Sekali lagi, terutama di kuartal III-2020. Sangat menentukan. Begitu kita belanjakan sesegera mungkin, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif. Itu ada peluang,” kata Presiden Jokowi saat meninjau Pos Koordinasi Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Jabar), Bandung, Selasa (11/8).

Presiden Jokowi mengingatkan jajaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk Jabar, untuk meningkatkan penyerapan anggaran. Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi di Jabar yang terkontraksi hingga minus 5,9 persen pada kuartal II-2020.

“Kita harapkan tumbuh positif. Tapi perlu kerja keras. Oleh sebab itu saya minta bupati, wali kota, agar belanja APBD disegerakan. Direalisasikan,” ujar Presiden Jokowi.

Ia mengatakan, saat ini secara nasional anggaran pemerintah daerah yang mengendap di perbankan mencapai Rp 170 triliun. Jumlah anggaran yang belum terserap itu terlalu besar. Padahal masyarakat membutuhkan stimulus dari pemerintah. Untuk segera memulihkan kegiatan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

“Artinya penggunaannya membutuhkan kecepatan. Terutama kuartal III. Kunci di Juli, Agustus, September. Supaya kita tidak masuk ke resesi ekonomi,” ujar Jokowi.

Di kuartal I, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 2,97 persen (year on year/yoy). Namun di kuartal II-2020, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 5,3 persen (yoy).

Presiden Jokowi mengingatkan, realisasi ekonomi negatif pada kuartal II-2020 harus menjadi peringatan. Agar pada kuartal III-2020 ekonomi dapat pulih dan kembali ke tren positif.

Meski demikian, ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Karena itu, ia bersyukur meski pada kuartal III Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 5,32 persen.

“Italia sampai minus 17 persen, Jerman minus 11 persen, Prancis minus 19 persen, Amerika Serikat minus 9,5 persen. Kita tetap patut syukuri. Oleh karena itu, realisasi anggaran disegerakan sekali lagi. Terutama di kuartal III-2020,” ujar Jokowi. (an/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait