Bantaran SKM Mulai Rata, 130 Bangunan Sudah Dibongkar

Senin 10-08-2020,14:35 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Penggusuran SKM di Jalan Dr Soetomo, Senin (10/8/2020).(Dian Adi Probo Pranowo/nomorsatukaltim)

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pembongkaran bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) kembali berlanjut. 130 bangunan sudah dibongkar dan diratakan. Hingga Senin (10/8/2020) hari ini.

Sebanyak 98 personel dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Samarinda dikerahkan. Menurut Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Boy Leonardus Sianipar, Satpol-PP melanjutkan pembongkaran bangunan yang sudah menjadi zona hijau.

"Yang berarti semuanya sudah clear atau tidak ada masalah sama sekali," ucapnya yang ditemui di lokasi pembongkaran, Senin (10/8/2020).

Boy menjelaskan ada 9 bangunan yang akan dibongkar hari ini. Namun sempat tertunda karena ada salah satu warga yang protes untuk membongkar bangunannya sendiri.

“Tadi sempat tertunda karena ada warga yang ingin membongkar bangunannya sendiri, namun kita sudah berikan waktu tapi hari ini belum dibongkar juga. Sehingga kita memindahkan perabotannya keluar. Karena sudah melewati waktu yang telah disekapati,” ungkapnya.

Kepala Satpol-PP Kota Samarinda Muhammad Darham menyampaikan Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Sugeng Chairuddin menargetkan kepada Satpol-PP untuk membongkar dari Gang Nibung sampai Abul Hasim.

"Kemudian baru sekitar tepian sungai ini, jadi pihak kecamatan dan kelurahan harus persuasif. Jangan sampai ada istilah pemaksaan," kata Darham.

Namun diakui Darham masih ada beberapa warga yang protes soal pemberian dana appraisal. Ia meminta kepada pimpinan tertinggi diatasnya untuk bisa menentukan satu kesepakatan penentu yang sesuai dengan harapan masyarakat.

"Disatu sisi pihak keamanan ingin persuasif, kasian kita yang ada di depan. Kami yang berbenturan duluan, tapi biar cukup di kami saja berbenturannya," tambah Darham.

Dari 210 sudah ada 130 bangunan yang menerima dan menandatangani surat pernyataan. Sisanya masih 80 pemilik bangunan saja lagi yang belum memberikan. Pihak kecamatan dan kelurahan di minta untuk bisa memberikan pengertian kepada masyarakat.

"Persentasenya sekitar 60 persen yang sudah selesai, semoga bisa segera," tandas Darham. (nad/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait