Samarinda, nomorsatukaltim.com - Rahmad Mas’ud (RM) punya waktu sepekan lagi. Ketua Partai Gerindra Kaltim Andi Harun (AH) memberikan tenggat waktu itu bagi Rahmad. Memutuskan wakilnya. Sesuai SK DPP Gerindra yang ditandatangani Prabowo Subianto. Partai tersebut menawarkan Sabaruddin Panrecalle sebagai pendamping wawali Balikpapan itu pada Pilkada 9 Desember nanti.
Jika dalam waktu tersebut belum mendapatkan jawaban, Gerindra Kaltim akan melaporkan kepada dewan pimpinan pusat (DPP) untuk langkah selanjutnya. Pun begitu jika Rahmad menolak tawaran berpasangan dengan Sabaruddin. Yang kini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Balikpapan.
“Kita akan serahkan semua ke DPP, bisa saja terjadi kocok ulang. Semua tergantung DPP,” kata AH.
Keputusan tersebut bukan perkara mudah bagi Rahmad. Mengingat sebelumnya, DPP Golkar dan PDIP sudah memasangkan sang petahana itu dengan Thohari Aziz—Ketua PDIP Balikpapan. Thohari juga kini menjabat sebagai unsur pimpinan di DPRD Balikpapan.
Beberapa kali dikonfirmasi Disway Kaltim, Rahmad masih belum mau menyebutkan siapa pasangan calonnya. Ia selalu menyebut “tunggu di KPU pada September nanti”.
Namun, Gerindra tidak mau “digantung” hingga September. Keputusan Rahmad akan menentukan langkah selanjutnya. Apakah akan tetap mengusung Rahmad atau mencari pasangan calon lain.
AH pun tidak mau berandai-andai. Bisa saja nantinya Gerindra tetap mengusung Rahmad. Kendati tidak berpasangan dengan Sabaruddin. Tapi, kemungkinan besar akan ada perbincangan baru dan dikoordinasikan dengan DPP Gerindra. “Karena sejak awal kan SK Gerindra untuk Rahmad dan Sabaruddin. Nanti terserah DPP,” ujarnya.
Pada seremoni penyerahaan surat keputusan (SK) DPD Gerindra Kaltim untuk bakal calon pilkada di di Hotel Selyca Mulia, Samarinda, Rabu (5/8) lalu, ada tujuh bacalon yang mendapatkan SK tersebut. Namun, SK untuk Rahmad ditahan. Selain Balikpapan, SK yang ditahan Gerindra Kaltim tercatat juga untuk Pilkada Berau.
Sebetulnya, kata Andi, partainya sudah mengeluarkan rekomendasi untuk sembilan daerah di Kaltim. Alasannya, karena Rahmad masih tercatat dipasangkan dengan calon lain. PDI Perjuangan dan Golkar. Dan belum ada keputusan untuk menerima tawaran Gerindra.
"Sehingga untuk sementara, kita memberikan kesempatan kepada bacalon wali kota (Rahmad Mas'ud, Red.) menentukan sikap final terhadap posisi wakil," tambahnya.
Selain itu, lanjut Andi, dalam proses komunikasi Gerindra dan Rahmad, dirinya memberi tanggung jawab kepada DPC Gerindra Balikpapan. Karena dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan Gerindra ditandatangani Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto dan sekretaris, Ahmad Muzani.
"Bagi kami, dua tanda tangan itu adalah sakral. Dan kita tidak ingin bermain-main dengan instruksi (tanda tangan) ketua umum sekaligus pembina itu".
Kemudian untuk Berau. DPP Gerindra, kata bacalon wali kota Samarinda itu, juga telah mengeluarkan surat rekomendasi. Pasangan yang diusung, Muharram, sebagai bacalon bupatinya. Syarifatul Syadiah, bacalon wakil bupatinya.
Namun belakangan, setelah SK terbit, Syarifatul mengundurkan diri. Dari posisinya, bacalon wakil bupati. Otomatis, SK tersebut harus diubah. Muharram, lanjut Feri, kini mengusulkan nama Gamalis, dari PPP. Sebagai pengganti Syarifatul yang mengundurkan diri itu. (dah)