Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Operasi Patuh Mahakam 2020 di berakhir 5 Agustus 2020. Setelah berlangsung kurang lebih dua pekan. Sejak dimulai pada 23 Juli lalu.
Selama kegiatan, jajaran Satlantas Polresta Balikpapan banyak menemukan kasus pelanggaran lalu lintas. Yang paling mendominasi adalah minimnya pemahaman terhadap peraturan rambu-rambu lalu lintas. Para kasus pelanggaran lainnya seperti kelengkapan surat-surat dan kepemilikan SIM juga masih ditemukan.
Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono mengatakan, kasus pelanggaran lalu lintas tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
"Untuk giat penegakan hukum berupa teguran secara umum mengalami kenaikan kecuali untuk tilang mengalami penurunan dikarenakan operasi patuh Mahakam 2020 dikedepankan giat preventif-persuasif," ujarnya, Kamis (6/8).
Lanjut Irawan, sepanjang operasi, Satlantas Polresta Balikpapan telah melakukan sebanyak 1.322 teguran kepada pelanggar lalu lintas. Sementara jumlah pelanggar yang ditilang tercatat sebanyak 265 pengendara.
Dari total teguran tersebut di antaranya 90 pengendara tidak memakai helm, 11 pengendara tidak memakai safety belt dan 74 pengendara yang melawan arus.
"Untuk giat preemtif, perlu secara umum Polresta mengalami kenaikan 5.446 giat atau 150%. Penyebaran atau pemasangan secara umum mengalami kenaikan 8.248 giat atau 14%. Sedangkan untuk giat preventif secara umum Polresta mengalami penurunan sebesar 2.493 giat atau 9%," jelasnya.
Lebih lanjut Irawan menjelaskan, jika penindakan dengan tilang secara umum Polresta mengalami penurunan kurang dari 87%. Sementara tindakan dengan teguran secara umum Polresta mengalami kenaikan sebanyak 32%.
"Untuk giat penegakan hukum represif terhadap 3 giat tematik dengan menggunakan tilang tidak menggunakan helm, tidak gunakan safety belt dan dan melawan arus secara umum mengalami penurunan kurang dari 83%," tutupnya. (bom/eny)