Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kerumunan warga terperanjat menyaksikan penemuan sesosok jenazah yang nyaris sisa tulang di Jalan Kahoi 2B RT 35, Kecamatan Sungai Kunjang, Rabu (29/7/2020) malam. Jenazah itu seorang laki-laki 60 tahun. Akrab disapa Lek Min.
Hidup sebatang kara, tanpa keluarga, membuat Lek Min hidup serba sulit. Bahkan meninggal tanpa ada yang mengetahui. Siapa tak miris. Melihat kondisi Lek Min. Saat ditemukan, bagian kakinya bahkan hanya sisa belulang.
Menurut keterangan warga sekitar bernama Bagus Yudistira, terkejut saat awal mula menemukan sosok Lek Min yang telah sisa belulang. Awalnya, Bagus yang telah berkeluarga tinggal di bilangan Pahlawan, Kecamatan Samarinda Ulu tiba di rumah ibunya yang tak jauh dari lokasi penemuan jenazah. Begitu tiba, ibu Bagus kemudian memintanya untuk menengok Lek Min yang sudah tak terlihat tiga pekan lamanya.
"Saya kaget pas liat kakinya itu tergantung sudah tinggal tulang aja," ungkap Bagus.
Lanjut Bagus, keseharian pria yang hanya tinggal sebatang kara itu hanya bekerja serabutan atau membantu tetangganya yang membutuhkan pembersihan rumput liar dan kebutuhan pangan sehari-harinya juga dapat dari swadaya warga setempat.
Setelah ditemukan, warga kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. Tak lama berselang, sirine ambulans beserta sejumlah relawan tiba. Proses evakuasi sendiri diperkirakan memakan waktu satu jam, karena beberapa faktor seperti akses rumah yang sulit, kemudian posisi mayat yang sukar dijangkau.
"Untuk menuju kerumah itu ada rawa, terus posisi mayat yang terlentang di tempat tidurnya, juga kondisi mayat yang sebagian tinggal tulang menjadi kesulitan bagi kami," ungkap Udi, seorang relawan Tim Inafis Polresta Samarinda saat dikonfirmasi hari ini.
Diperkirakan Lek Min telah meninggal dunia sekira satu minggu. Udi juga menuturkan mayat tersebut tidak mengeluarkan bau busuk lantaran bagian atas rumahnya terdapat pohon rimbun sehingga dapat meresap bau busuk tersebut.
Dugaan sementara penyebab kematian korban dalam kondisi sakit, dan sejauh ini juga masih dilakukan tahap pemeriksaan di RSUD AW Syahranie.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto membenarkan kalau sekira 20 hari terakhir korban sudah tak lagi terlihat dilingkungan sekitar. Dengan kondisi rumah yang cukup jauh dari pemukiman sekitar, akhirnua membuat kondisi mengenaskan tersebut bisa terjadi.
"Mendiang memang hidup sebatang kara dan tidak ada keluarganya. Kami masih menunggu hasil visum dair rumah sakit," jelas Purwanto.
Sejauh pemeriksaan polisi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari kematian Lek Min. Diduga, Lek Min menghembuskan nafas akibat usia yang telah senja.
"Sejauh ini kami tidak ada menemukan hal-hal yang mencurigakan. Karena korban tak memiliki keluarga, maka proses pemakaman nantinya akan diambil alih oleh pemerintah setempat," pungkasnya. (aaa/boy)