Abdul Rachman sudah rindu kulineran. Ia tak sabar menyambut bergulirnya Liga 1 lagi. (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, Nomorsatukaltim.com – Salah satu privilege bagi pemain sepak bola adalah melakukan perjalanan. Dari satu kota ke kota lainnya di Indonesia. Selain bertanding, para pemain juga bisa mengeksplore kota tertentu. Baik wisatanya, atau makanan khasnya.
Bek kiri Borneo FC Samarinda Abdul Rachman. Adalah pemain yang pandai memanfaatkan waktu tour ke luar kota. Di sela-sela kegiatan tim saat menjalani laga tandang. Pemain 32 tahun itu sering memanfaatkan waktu senggang untuk mencicipi makanan khas daerah tersebut.
“Sejak main bola (profesional) setiap tur pokoknya senang menjelajah kota tersebut. Cari makanan khas. Hampir semua kota di Indonesia sudah pernah saya kunjungi,” akunya saat diwawancara Nomorsatukaltim.com melalui pesan WhatsApp Senin (27/7/2020).
Maka libur kompetisi akibat pandemi saat ini. Selain tak bisa bermain bola seperti biasa. Rachman juga harus menahan hasratnya untuk menjajal makanan khas Indonesia favoritnya.
“Kangen laga tandang. Kangen wisata kulinernya,” ceritanya selain juga merindukan suasana tim. Yang sudah tak ia dapatkan sejak akhir Maret lalu.
Ditanya makanan favoritnya. Pemain kelahiran Penajam Paser Utara ini menunjuk dua menu kesukaannya. Keduanya berasal dari Sulawesi dan Papua. Ya, makanan Indonesia Timur sangat berbekas bagi Abdul Rachman.
“Papeda khas Papua, dan Coto Makassar,” lanjutnya.
Papeda memang tergolong sulit didapatkan di Penajam. Tempat Abdul Rachman menetap saat ini. Tapi untuk Coto Makassar. Cukup banyak terjaja sepanjang kawasan Penajam sampai Petung. Radius 10 kilometer dari kediamannya di Nenang.
Tapi tetap saja. Sensasi menikmati Coto Makassar di kota aslinya punya cita rasa dan experience tersendiri.
Abdul Rachman mengawali musim ini dengan cedera yang cukup parah. Akibatnya ia kehilangan tempat di tim utama. Seiring penampilan konsisten yang ditunjukkan bek kiri anyar Kevin Gomes. Namun seiring fisiknya yang sudah pulih 100 persen. Rachman mulai mendapat kesempatan bermainnya lagi.
Di laga ketiga Borneo FC. Atau laga terakhir sebelum kompetisi diliburkan. Rachman sempat mencicipi debutnya musim ini selama 15 menit. Jika kompetisi tak dihentikan sementara. Kans Rachman untuk menganggu posisi Kevin terbilang cukup besar.
Belajar dari situ. Kini Rachman tak ingin berleha-leha di masa libur panjangnya yang memasuki 4 bulan. Ia tetap berlatih giat. Menjalankan program fisik yang diberikan pelatih. Sembari bermain bola dengan pemain lokal. Sekedar untuk meningkatkan sentuhan bola dan mengurangi kejenuhan.
"Gak ada kendala, latihan tetap rutin tiap hari. Apalagi, di sini Rachman ajak pemain-pemain muda. Jadi rame latihannya barengan mereka," ujarnya.
Dengan sudah ditetapkannya Liga 1 akan kembali dihelat pada Oktober mendatang. Rachman mulai meningkatkan intensitas latihannya. Penting baginya untuk kembali ke tim dalam keadaan bugar. Soal kelanjutan liga yang disentralkan di Pulau Jawa. Eks timnas senior itu tak mempermasalahkan.