Angka Pencabulan di Balikpapan Masih Tinggi

Senin 27-07-2020,17:00 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Rizal Effendi. (dok)

--

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Hari Anak Nasional 23 Juli lalu, dinikmati Pemkot Balikpapan dengan kenyataan pahit. Pasalnya, puluhan kasus kekerasan seksual telah terjadi di Kota Beriman sepanjang 2020.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku kurang mengawasi anak-anak. Ini terjadi karena Pemkot Balikpapan fokus menuntaskan permasalahan pandemi.

"Mungkin ini karena situasi pandemi, jadi beberapa hal pemantauan kami kurang," ujar Rizal.

Ia menduga ditutupnya sekolah-sekolah akibat pandemi berpengaruh. Karena dengan begitu membuat pengawasan guru terhadap anak menjadi kurang.

"Anak-anak tidak sekolah. Jadi ada hal-hal yang tidak terpantau, bisa terjadi begitu," ulasnya.

Ketua NasDem Balikpapan itu prihatin atas kasus kekerasan seksual itu. Apalagi, kota ini menyandang predikat kota layak anak. Pemkot segera mengevaluasi dan mengambil upaya nyata. Untuk memperbaiki kondisi tersebut.

"Kami sangat sedih. Akan kami tindaklanjuti," tegasnya.

Salah satu upaya konkret menurut Rizal, pemkot akan mempererat kerja sama dengan instansi pengawasan anak-anak, termasuk aparat keamanan. Selain itu, pemkot akan turun langsung ke lapangan. Untuk mengedukasi pencegahan kekerasan seksual.

Rizal mengungkapkan, mencegah kekerasan seksual tidak bisa hanya mengandalkan segelintir orang. Perlu banyak pihak yang mau berkomitmen menuntaskan kasus ini. Terutama orang-orang terdekat anak-anak itu, harus mau menjaga dan menolong sesama.

"Orangtua harus menjaga anak dengan baik. Kemudian masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, harus bahu-membahu,” tutupnya.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan, mencatat, sejak Januari sampai Juni 2020, terjadi 20 kasus kekerasan seksual.

Selain kasus kekerasan seksual, DP3AKB juga mendata kasus kekerasan fisik dan psikis. Pada periode yang sama, terjadi enam kasus kekerasan fisik dan tiga kasus kekerasan psikis. (bom/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait