Harga Cetak Rekor, Bisnis Emas Tak Pernah Tekor

Kamis 23-07-2020,11:50 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Harga emas Antam membukukan rekor baru pada Rabu (21/7). Logam mulia itu naik Rp 19.000 atau 2,1% menjadi Rp 924.120/gram. Lonjakan harga berpengaruh cukup signifikan bagi pelaku usaha di Kalimantan Timur.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Transaksi di pusat jual beli perhiasan Pasar Klandasan Balikpapan cukup ramai. Belasan konter penjual emas dan perhiasan tetap sibuk melayani pembeli. Seperti yang terlihat di Toko Emas Yunior Harmonis.

Gerai yang sudah berdiri belasan tahun ini menjadi salah satu tujuan transaksi. Baik yang mau membeli, menjual, atau sekadar tukar tambah.  Pemilik toko, Norma, mengatakan, kenaikan harga emas tersebut tak memengaruhi jumlah transaksi.

“Memang (jumlah pembeli) sempat turun saat awal-awal COVID-19, tetapi sekarang mulai naik lagi,” kata perempuan 35 tahun itu. Selain sebagai perhiasan, pembeli emas biasanya juga punya tujuan investasi.

Transaksi yang kembali meningkat tentu saja berpengaruh terhadap pendapatan pemilik usaha. Pemilik toko tetap untung dari selisih harga beli dengan harga yang berlaku saat itu. Begitu juga keuntungan dari pembelian, yang biasanya dipatok lebih mahal dari harga pasaran.

Keuntungan lain dari bisnis ini datang dari warga yang ingin tukar tambah. “Cukup banyak yang tukar tambah dengan model baru atau, tambah berat. Untuk menambah investasi,” kata Norma.   Pembeli perhiasan di toko ini, kata Norma, rata-rata mengincar gelang dan kalung dengan berat 5 gram ke atas.

Menurutnya, kenaikan harga emas perhiasan terjadi dalam dua hari terakhir. Dari sebelumnya Rp 730.000 sampai Rp750.000 per gram emas kadar 70% atau 18 karat.

Norma mengatakan pada awal pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang menjual emasnya. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Lalu tahun ajaran baru, yang menyebabkan masyarakat memenuhi kebutuhan sekolah.

“Tetapi sejak masa relaksasi aktivitas sosial. Minat pembeli kembali,” tandasnya. Dalam satu hari berdasarkan catatannya ada 20 pengunjung untuk bertransaksi.

Hal senada diungkapkan pemilik toko emas, di Jalan Panglima Batur Samarinda. Transaksi jual beli emas saat ini sedikit membaik dibandingkan saat awal pandemi.

"Kondisinya sekarang orang lebih banyak jual emas dari pada beli. Mungkin karena faktor kebutuhan juga," ungkap Achuan, salah satu pemilik toko emas.

Ia menyebut, beberapa tahun terakhir, pasar emas di Samarinda memang relatif normal. Normal, yang ia maksud berarti tidak ada peningkatan yang signifikan.  "Biasa saja," tambahnya.

Ia menduga masyarakat saat ini banyak yang membutuhkan dana cepat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga jual emas, menjadi salah satu alternatif.

Achuan menjual emas perhiasan kadar 83,3 persen atau 20 karat dengan harga Rp 805 ribu per gram. Sementara harga emas batangan murni yang dikeluarkan oleh PT Aneka Tambang  atau Antam seharga Rp 982 ribu per gram.

Kondisi serupa dikatakan pemilik Toko Emas Bahagia di Jalan  KHM Tumenggung. "Penurunan banyak. Di atas 50 persen.  Penjualan tidak tentu," ungkap Sri, salah satu pemilik toko emas yang telah berdiri sejak tahun 1967 ini.

Tags :
Kategori :

Terkait