Bankaltimtara

Pemkot Balikpapan Harap Semua Pihak Berkolaborasi Maksimalkan Program Makan Bergizi Gratis

Pemkot Balikpapan Harap Semua Pihak Berkolaborasi Maksimalkan Program Makan Bergizi Gratis

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, saat memimpin agenda FGD Sinergitas Lintas Sektor Dalam Efektivitas Program Makan Bergizi Gratis-Salsabila/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Upaya memerkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi agenda prioritas Pemkot Balikpapan.

Lewat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Sinergitas Lintas Sektor dalam Efektivitas Program Makan Bergizi Gratis" yang digelar, pada Selasa (11/11/2025) di Auditorium Balai Kota Balikpapan, pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menyamakan langkah dalam mempercepat cakupan layanan program tersebut.

FGD melibatkan berbagai instansi terkait, di antaranya Polda Kaltim, KPPG Kota Balikpapan, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, serta Dinas Pendidikan Kota Balikpapan. Kegiatan juga beriringan dengan momen Hari Pahlawan dan Hari Kesehatan Nasional.

BACA JUGA:Realisasi PBB Balikpapan Baru 67 Persen, Pemkot Imbau Warga Segera Bayar Pajak

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, menyampaikan bahwa program MBG tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan gizi harian siswa, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di masa depan.

"Ini bukan sekadar menyediakan makanan bagi anak sekolah. Ini adalah langkah strategis membentuk generasi Balikpapan yang sehat, kuat, produktif, dan berdaya saing," kata Muhaimin.

Saat ini, realisasi penerima manfaat program mencapai sekitar 30 ribu siswa, atau baru sekitar 20% dari total sasaran lebih dari 150 ribu pelajar jenjang PAUD, SD, hingga SMP.

Selain itu, pemerintah daerah juga menargetkan perluasan cakupan secara bertahap. Namun, sejumlah kendala operasional masih menjadi tantangan.

Di antaranya seperti jumlah Satuan Penyelenggara Gizi (SPG) yang masih terbatas, keterbatasan dapur produksi di beberapa wilayah, distribusi makanan yang memerlukan penyesuaian rute dan waktu, hingga standar higienitas dan sanitasi yang harus dijaga ketat.

BACA JUGA:Taekwondo Balikpapan Target Juara Umum di POPDA 2025, Persiapan Disebut Sudah Matang

Wilayah seperti Balikpapan Timur, Barat, dan Utara juga tercatat belum sepenuhnya terjangkau layanan secara merata.

Muhaimin menilai, percepatan perizinan penyelenggara gizi sangat penting untuk memperluas distribusi.

"Kita berharap pihak berwenang dapat mempercepat proses perizinan bagi penyedia layanan baru, sehingga cakupan program dapat berkembang merata di seluruh wilayah," jelasnya.

Pemerintah bersama Dinas Kesehatan juga memperketat pengawasan kualitas makanan, termasuk monitoring proses memasak yang dilakukan malam hari oleh penyedia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: