Balikpapan Fest 2025 Jadi Strategi Nasional: Satu Panggung untuk Wisata, Ekraf, dan Investasi
Kadisporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, dalam konferensi pers Balikpapan Fest 2025.-Salsabila/Disway Kaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Balikpapan Fest 2025 baka menjadi ajang promosi terintegrasi untuk memperkuat sektor wisata, ekonomi kreatif dan investasi daerah.
Tahun ini, festival tersebut disinergikan dengan tiga agenda nasional lain dalam satu rangkaian kegiatan. Yang direncanakan pada 6-9 November 2025 di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.
Empat agenda besar yang dimaksud yakni Balikpapan Fest, Pemilihan Duta Wisata Indonesia ke-17, Balikpapan Tourism Forum, dan Kalimantan Bike Week.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Ratih Kusuma mengatakan, sinergi empat kegiatan tersebut merupakan langkah nyata menyatukan potensi wisata dan industri kreatif dengan peluang investasi.
"Ini bukan sekadar festival, tapi strategi promosi daerah yang terhubung dengan agenda nasional."
"Pemerintah kota mendapat dukungan penuh dari Kemenparekraf, Kementerian Investasi, dan Kementerian Ekonomi Kreatif," kata Ratih dalam konferensi pers di Plaza Balikpapan, Senin 3 November 2025.
Balikpapan Fest 2025 menjadi edisi keenam sejak pertama kali digelar pada 2020 dan kembali terpilih dalam kurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf sebagai wakil Kalimantan Timur.
Adapun tema tahun ini yaitu "Harmoni Nusantara", yang melambangkan semangat persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.
"Kami menampilkan tiga karakter budaya Kalimantan Timur yakni pesisir, pedalaman, dan keraton. Tiga unsur ini menggambarkan keberagaman yang hidup berdampingan," jelas Ratih dihadapan awak media.
Logo tiga batu bertumpuk yang menjadi identitas Balikpapan Fest tetap dipertahankan sebagai simbol gotong royong dan kekuatan kolaborasi.
"Artinya ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Itu filosofi yang terus kami jaga dalam setiap pelaksanaan," sambungnya.
Dalam rangkaian acara, Pemilihan Duta Wisata Indonesia ke-17 akan diikuti 17 provinsi dari Aceh hingga Papua. Peserta menjalani karantina dan kunjungan edukatif ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 7 November, untuk memahami peran Balikpapan sebagai kota penyangga utama.
Sementara itu, Balikpapan Tourism Forum digelar dengan format Business to Business (B2B) dan tabletop meeting, mempertemukan pelaku pariwisata, pengusaha hotel, dan calon investor.
"Forum ini membuka peluang investasi langsung di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama bagi pelaku lokal," ujar Ratih.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
