DPRD Paser Soroti Minimnya Kontribusi PAD dari Sektor Perikanan
Ketua Komisi II DPRD Paser, Sukran Amin-Sahrul/Nomorsatukaltim-
PASER, NOMORSATUKALTIM - Ketua Komisi II DPRD Paser, Sukran Amin menyoroti minimnya kontribusi sektor perikanan dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selama ini kontribusi PAD dari sektor perikanan hanya mengandalkan retribusi jasa usaha produksi es balok dengan target pendapatan tahun ini sebesar Rp222 juta, sementara yang terserap baru Rp35 juta.
Nilai yang disumbang untuk pendapatan daerah dianggap sangat minim, padahal Kabupaten Paser kaya akan sumber daya laut, dibuktikan dari hasil distribusi ikan yang melimpah tiap tahunnya.
"Sangat disayangkan saat ini kita belum fokus pada sektor perikanan, cuma bisa jualan es batu, sementara ikannya itu enggak menghasilkan untuk pendapatan daerah," kata Sukran Amin, Rabu 6 Agustus 2025.
Ia sangat menyayangkan pemerintah daerah tidak bisa memaksimalkan potensi sektor perikanan, padahal pemerintah selalu memberikan bantuan kepada pelaku usaha perikanan.
Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) sekaligus tantangan bagi Dinas Perikanan untuk membuat terobosan agar tak hanya terfokus pada satu sumber penghasilan.
"Ada puluhan ribu perhari distribusi ikan, ini penting, karena agar sumber daya yang ada di laut bisa menopang ketika ada hal-hal yang kurang di sektor darat," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan Paser, Rudiansyah, mengatakan potensi sektor perikanan masih dalam tahap pengembangan, belum bisa menghasilkan banyak untuk menyumbang PAD.
Untuk meningkatkan kontribusi PAD, masih terfokus pada peningkatan fasilitas gudang penyimpanan produksi es balok dengan memperluas kapasitas tampungan.
Cara itu dianggap efektif untuk memperlancar proses bisnis produksi es balok yang terus berjalan tanpa adanya hambatan.
"Solusinya perlu dibuat tempat tampungan es balok, jadi produk yang tidak diambil itu bisa disimpan, tidak menunggu lagi, jadi prosesnya terus berjalan," kata Rudiansyah.
Kendala yang dialami saat ini karena mesin pencetak es tidak berfungsi optimal, disebabkan keterbatasan tempat produksi. Pihaknya sudah mengusulkan pembangunan gedung baru.
"Jika alat ini berfungsi optimal, juga akan berpotensi bisa menyumbang terhadap pendapatan daerah," jelasnya.
Mengenai upaya dalam budidaya perikanan, ia menjelaskan bahwa akan dibangun balai benih ikan, lokasinya di Kecamatan Batu Engau.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
