Bankaltimtara

Dinas PUPR Berau Perketat Pengawasan Agar Proyek Insfrastruktur Bisa Selesai Tepat Waktu dan Sesuai Standar

Dinas PUPR Berau Perketat Pengawasan Agar Proyek Insfrastruktur Bisa Selesai Tepat Waktu dan Sesuai Standar

Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan.-Rizal-Disway Kaltim

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Memasuki penghujung tahun 2025 ini, sejumlah proyek infrastruktur menjadi fokus pengawasan intensif Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau.

Di antaranya, rehabilitasi drainase di kawasan padat penduduk, perbaikan ruas jalan kabupaten, pembangunan jembatan skala kecil, hingga peningkatan sarana pendukung di kawasan wisata.

Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan mengatakan, pengawasan ini mencakup kesesuaian pelaksanaan dengan gambar rencana, metode kerja, hingga kualitas material yang digunakan agar tidak ada yang berada di bawah standar.

Ia menilai, proyek-proyek tersebut sangat vital karena bersentuhan langsung dengan aktivitas dan keselamatan masyarakat.

BACA JUGA:Dana Desa Tahap II Non-Earmark Tak Cair di 68 Kampung, DPMK Berau Tekankan Disiplin Administrasi

"Untuk memastikan kualitas tetap terjaga, DPUPR melakukan pemantauan progres secara harian melalui pengecekan langsung ke lapangan," kata Fendra, Kamis 18 Desember 2025.

Fendra menjelaskan, pengawasan ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas pekerjaan pada sejumlah proyek infrastruktur yang tengah memasuki tahap penyelesaian.

"Tekanan batas akhir kontrak yang sering menjadi periode rawan pekerjaan asal-asalan, saya tegaskan tidak akan ditoleransi," tegasnya.

Menurutnya, percepatan pelaksanaan proyek bukan semata mengejar serah terima pekerjaan di akhir tahun, melainkan memastikan seluruh anggaran daerah terserap secara optimal dengan tetap memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Siswi SD Tewas dalam Kebakaran Toko dan Bengkel di Kawasan Padat Penduduk Balikpapan Utara

“Percepatan bukan berarti mengendurkan standar. Kami tegas, jika ada hasil pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, wajib diperbaiki tanpa kompromi,” tutur Fendra.

Fendra mengakui, tantangan pelaksanaan proyek semakin berat karena bersamaan dengan musim hujan. Kondisi cuaca kerap memengaruhi pekerjaan teknis di lapangan, terutama pada proyek jalan dan drainase.

“Belakangan ini kan musim hujan, tentu menjadi tantangan teknis bagi kami. Tapi itu tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan kualitas,” ujarnya.

Pihaknya pun meminta pengertian masyarakat apabila percepatan pekerjaan menimbulkan gangguan sementara, seperti penutupan sebagian ruas jalan atau pengalihan arus lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait