Berau Matangkan Rencana Penerapan e-Ticketing di Pintu Masuk Wisata
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir.-(Disway Kaltim/ Azwini)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM — Digitalisasi layanan wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai dikebut. Pemerintah daerah menargetkan seluruh pintu masuk destinasi nantinya menggunakan sistem tiket elektronik.
Namun, sebelum melangkah ke tahap teknis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menilai ada satu pekerjaan rumah besar yang perlu dibenahi, yakni ketersediaan jaringan internet yang stabil.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menegaskan bahwa transformasi digital tak dapat berjalan tanpa dukungan infrastruktur jaringan.
Menurutnya, saat ini masih banyak destinasi wisata unggulan Berau, terutama yang berada di wilayah pesisir dan pedalaman, yang masih mengalami blank spot.
BACA JUGA: Berau Masih Dikepung Blank Spot, Usulan 34 BTS di Komdigi Belum Dikabulkan
“Langkah utama yang harus kita tangani lebih dulu adalah blank spot, kalau jaringan belum siap, sistemnya pasti tidak jalan. Itu fondasi utama sebelum bicara soal pendapatan atau teknis lainnya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Ilyas menjelaskan bahwa penerapan e-ticketing nantinya tidak akan dilakukan secara serentak. Destinasi dengan akses internet stabil dan tingkat kunjungan tinggi diprioritaskan sebagai lokasi percontohan. Langkah ini dipilih agar sistem dapat diuji terlebih dahulu sebelum diperluas ke kawasan lain.
“Kita lihat mana yang paling siap dan paling potensial. Penerapannya harus bertahap, tidak bisa sekaligus,” ujarnya.
Selain itu, Disbudpar juga membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengembangan aplikasi tiket digital, termasuk perusahaan teknologi dan startup lokal. Pola kolaborasi itu dipilih agar sistem yang dibangun lebih mudah diterapkan dan dikelola.
BACA JUGA: Isu Alih Sewa Mencuat, Pemkab Berau Perketat Pengawasan Kios 4x6 di Sanipah
BACA JUGA: Pemkab Berau Buka Seleksi 10 Tenaga Administrator Posisi Kabid di 6 Instansi Pemerintah
“Kita tidak mungkin mengerjakan semuanya sendiri. Kalau ada pihak yang bisa membantu, tentu terbuka kemungkinan bekerja sama,” ucapnya.
Selain menjadi alat transaksi, Ilyas tidak menutup kemungkinan sistem digital tersebut nantinya akan terintegrasi dengan kanal promosi resmi, baik berupa website maupun aplikasi khusus pariwisata Berau.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
