Bankaltimtara

Lebih dari 4.200 KK di Berau Masih Butuh Rumah Layak Huni

Lebih dari 4.200 KK di Berau Masih Butuh Rumah Layak Huni

Program pembangunan Rumah Layak Huni RLH atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Berau.-IST/Prokopim Berau. -dok/Disway Kaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Ribuan keluarga di  Berau hingga kini masih tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Berau, tercatat lebih dari 4.200 kepala keluarga (KK) masih membutuhkan bantuan perumahan.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perkim Berau, Juli Mahendra, mengatakan angka tersebut merupakan hasil pendataan terakhir hingga 2025.

Namun, keterbatasan anggaran membuat pemerintah daerah belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan. Terutama perumahan warga berpenghasilan rendah.

“Data sementara melalui SPM (Standar Pelayanan Minimal) menunjukkan bahwa masih ada kisaran 4.200 lebih KK yang perlu dibantu rumah layak huni,” ujar Juli kepada Nomorsatukaltim, Kamis 13 November 2025.

Menurutnya, pada 2024 lalu, Dinas Perkim Berau masih mampu merealisasikan pembangunan 345 unit rumah melalui anggaran murni dan tambahan (ABT).

Namun, tahun 2025 ini jumlahnya merosot tajam menjadi hanya 45 unit akibat kebijakan efisiensi keuangan daerah.

“Turunnya cukup drastis. Dari 345 unit di 2024 menjadi hanya 45 unit di 2025. Ini sangat disayangkan karena program ini merupakan bagian dari visi-misi Bupati Berau, Ibu Sri Juniarsih,” katanya.

Meski demikian, Juli tetap optimistis program pembangunan rumah layak huni akan kembali ditingkatkan pada tahun anggaran 2026.

Dinas Perkim telah mengusulkan agar setiap tahun minimal 400 unit rumah bisa dibangun, guna mengejar kekurangan dari ribuan KK yang belum memiliki tempat tinggal layak.

“Kami berharap tahun depan anggarannya bisa kembali normal, sesuai dengan usulan kami. Kalau setiap tahun bisa 400 unit, perlahan kebutuhan masyarakat bisa teratasi,” ujarnya.

Dari total 45 unit yang dikerjakan tahun ini, pembangunan tersebar di 6 kelurahan dan 2 kampung, yakni Kampung Bumi Jaya dan Tabalar Muara.

Juli menyebut progresnya sudah mencapai sekitar 90 persen, dan ditargetkan rampung 100 persen pada akhir November 2025.

Meski jumlah unit menurun, Juli menegaskan kualitas bantuan tahun ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: