Bankaltimtara

Patung Lembuswana Seharga Rp1,9 Miliar Diresmikan Wagub Kaltim

Patung Lembuswana Seharga Rp1,9 Miliar Diresmikan Wagub Kaltim

Wagub Kaltim, Seno Aji bersama perwakilan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, serta tokoh masyarakat berfoto bersama di depan Patung Lembuswana usai peresmian.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

"Kita tidak ingin membangun patung hanya sebagai hiasan. Ada nilai filosofis yang dibawa, karena ini adalah bagian dari identitas budaya masyarakat Kutai. Bahkan warna emas pada mahkota patung juga menggambarkan kejayaan dan kemuliaan raja," terangnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa elemen desain mengacu pada dokumentasi historis, relief kuno, dan juga masukan dari tokoh adat, agar patung tidak sekadar ikonik tapi juga otentik secara budaya.

Rahmat menegaskan bahwa pembangunan patung ini merupakan komitmen Pemprov Kaltim untuk tidak meninggalkan aspek sejarah dan budaya di tengah maraknya pembangunan infrastruktur fisik, terutama menjelang perpindahan IKN.

"Di tengah derasnya pembangunan jalan, jembatan, dan gedung, kita tetap ingin menjaga nilai-nilai historis. Kita ingin ketika masyarakat atau wisatawan datang, mereka bisa tahu bahwa di sinilah tanah Kutai berdiri, tanah yang punya sejarah panjang," ungkapnya.

Pembangunan tugu ini juga diharapkan memperkuat daya tarik kawasan sekitar, khususnya Bandara APT Pranoto sebagai pintu gerbang udara Kaltim, serta kawasan Stadion Palaran sebagai simpul kegiatan olahraga dan budaya.

Rahmat juga menyampaikan bahwa Dinas PUPR-PERA, khususnya Bidang Cipta Karya, akan terus mendorong agar pembangunan fisik di Kaltim tidak sekadar mengejar angka, tapi juga membawa nilai dan identitas lokal.

BACA JUGA: Karyanya di IKN Dikritik Netizen, Nyoman Nuarta Kenang Demo Patung GWK

"Kita punya PR besar dalam infrastruktur, tapi itu tidak boleh membuat kita lupa pada budaya. Lembuswana ini adalah pengingat bahwa pembangunan harus berakar pada nilai," ucapnya.

Ia berharap, proyek-proyek ke depan seperti kawasan publik, taman kota, hingga bangunan pemerintah bisa mengadopsi unsur arsitektur atau simbol-simbol budaya lokal Kaltim.

"Jangan sampai kota kita modern tapi kehilangan jati diri. Ini pesan yang kami tangkap dari pembangunan patung ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: