Masih soal Penggunaan Air Eks Kolam Tambang, Jatam: Pemkot Fokus Saja Perbaiki Hutan

Masih soal Penggunaan Air Eks Kolam Tambang, Jatam: Pemkot Fokus Saja Perbaiki Hutan

Tapi air kolam tambang yang dekat permukiman berpeluang lebih besar aman. Karena warga kerap memanfaatkan lubang sebagai tempat pembuangan. Hilir dari parit-parit milik warga. Kolam terisolir kemungkinan sulit. “Parit-parit warga bisa membawa tanah-tanah kan. Kalau yang terisolir bisa seperti kolam umumnya (masih banyak kandungan logam),” bebernya.

Tapi Profesor Iwan punya analisis lain. Kandungan logam berat bisa saja dikonsumsi. Tak selalu berbahaya. Karena tubuh bisa menetralisir racun. Dari logam berat yang dimakan. Asal sesuai. Tak berlebihan.

Metode menghitung kelayakan konsumsi logam berat sederhana. Logam berat dikalikan dengan berat badan. Hasilnya menjadi standar. “Misalnya kandungan logam yang dikonsumsi 100 gram, lalu dikalikan dengan berat badan (60 kg) hasilnya 160. Jumlah 160 ini adalah batas maksimum kita boleh konsumsi logam berat dalam seminggu,” ujar Profesor Iwan menjelaskan.

Tapi dia tidak menyarankan hal ini. Lebih baik dihindari. Kendati tubuh mampu menahan kerusakan akibat racun dari logam berat. (wal/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: