PPDB Online Kok Antre?
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jalur online di Kutai Kartanegara bermasalah. Para orang tua calon siswa ramai-ramai mendatangi sekolah. Alih-alih menghidari kerumunan, malah berdesakan-desakan.
SUASANA di SMPN 1 Tenggarong Jalan KH Dewantara penuh sesak. Senin (29/6) kemarin adalah hari pertama jadwal pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.
Kendaraan para orang tua yang akan mendaftarkan anaknya meluber hingga jalan raya depan sekolah. Tidak hanya kendaraan saja yang memenuhi halaman sekolah negeri ini. Ratusan orang tua juga berjubel di pintu loket pendaftaran.
Mereka berebut tempat. Berlomba untuk mendapatkan kesempatan mendaftarkan anaknya di SMPN 1 Tenggarong. Hingga para orang tua tidak lagi memperhatikan social distancing di masa pandemi COVID-19 ini.
Seperti yang dirasakan Kimi. Orang tua yang mendaftarkan putrinya. Dia bahkan datang satu jam sebelum loket resmi dibuka. Padahal, jadwal pendaftaran PPDB dibuka melalui sistem dalam jaringan (daring) atau online.
Kimi menyebut yang membuat dirinya datang untuk mendaftar langsung, lantaran website resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara terjadi masalah. "(Daftar) Online setelah kami coba masih gangguan, lambat," ujar Kimi pada Disway Kaltim, Senin (29/6/2020).
Dia mengeluhkan dan menganggap pihak sekolah tidak memberikan penjelasan terkait alur pendaftaran. Sehingga sejak pukul 07.30 Wita dirinya mengantre. Hampir tiga jam baru mendapatkan nomor antrean.
Bahkan suasana sempat memanas. Para orang tua terlibat dorong-dorongan. Hal ini lantaran pihak sekolah nampak kurang siap.
"Kami kira datang kesini dikasih nomor antrean, ternyata tidak. Jadi membeludak ini. Sempat rusuh orang tua," lanjutnya, lagi.
Senada dengan Kimi, orang tua calon siswa lainnya, Tuti mengaku datang ke sekolah karena sulit mengakses website PPDB.
Meski konsekuensinya harus berdesakan dengan para orang tua lainnya. Tanpa ada jaga jarak. Meski di tengah pandemi virus corona. Tuti mengaku hanya pasrah. Dia lebih khawatir jika sang anak tidak kebagian kuota. Diterima di sekolah yang menjadi favorit di Kutai Kartanegara. "Khawatir sih, tapi demi anak masuk sekolah," ujar Tuti tersenyum.
Kepala SMPN 1 Tenggarong Mustangirun mengambil kebijakan cepat. Agar penumpukan massa segera selesai, Mustangirun memilih untuk menerima seluruh berkas. Yang sejak pagi mengantre di depan gerbang SMPN 1 Tenggarong. "Berkas kami terima semua, kemudian dari operator akan memverifikasi (berkas) itu," jelas Mustangirun di tengah-tengah proses verifikasi.
Terkait keluhan sistem pendaftaran online, Mustangirun membenarkan jika portal website PPDB online baru dibuka pada pukul 08.15 pagi. Dan sempat mengalami gangguan sekira 20 menit. Sehingga menyebabkan lambatnya akses untuk masuk dalam website yang disediakan Disdikbud Kukar ini. "Tadi ada gangguan, saya rasa sekitar 20 menit," ujarnya lagi.
Mustangirun pun mengakui, jika membeludaknya para orangtua memang tidak diprediksi sebelumnya. Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, para pendaftar tidak seantusias seperti tahun ajaran kali ini. Ditambah loket pendaftaran yang disiapkan pihak sekolah. Hanya satu loket saja.
"Jadi ini menjadi pelajaran untuk kami, untuk membuka jalur loket tidak 1 titik saja, mudah-mudahan besok hari kedua dan ketiga tidak (membeludak) seperti ini," harap Mustangirun.
Meskipun minat pendaftar cukup tinggi, Mustangirun tetap mengacu kepada keputusan Disdikbud Kutai Kartanegara. Untuk membatasi masa pendaftaran hingga 2 Juli 2020 mendatang. Dan akan menambah 1 loket lagi untuk proses pendaftaran. Yang diharapkan dapat mengurai penumpukan orang tua calon siswa saat mendaftar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: