SMA IT Granada Optimistis Menatap Masa Depan Pendidikan di Tengah Pandemi Corona
Samarinda, Diswaykaltim.com - SMA IT Granada sejak Sabtu (20/6/2020) lalu sudah menyelesaikan pembagian rapor. Namun, bukan berarti aktivitas sekolah ini terhenti.
Setelah pembagian rapor, seluruh elemen pendidikan SMA IT Granada melakukan Rapat Awal Tahun (RAT). Untuk menyambut TA 2020/2021.
Kegiatan dilaksanakan saat masyarakat masih pesimis dengan masa depan. Karena pandemi COVID-19. Yang melanda hampir seluruh negara di dunia.
SMA IT Granada justru optimistis menatap dan merancang masa depan lewat kegiatan pendidikan di lingkungannya.
RAT ini melibatkan semua unsur kepengurusan di SMA IT Granada: yayasan, pimpinan sekolah, dewan guru, komite sekolah, dan tenaga pendidikan. Hadir pula presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Siswa SMA IT Granada.
Harapannya, semua unsur terlibat dengan berperan aktif dalam melakukan evaluasi dan perbaikan. Demi tercapainya visi sekolah tersebut: saleh, berilmu, dan memimpin.
Prosesi RAT diawali dengan rapat komisi yang sudah terbagi sesuai dengan 11 standar mutu pendidikan.
Meliputi standar isi, proses, pengelolaan, PAI, PTK, sarana prasarana, penilaian, kompetensi lulusan, pembiayaan, pembinaan siswa, dan kerja sama.
Semua itu menjadi dasar dalam mengembangkan mutu pendidikan SMA IT Granada.
Kepala SMA IT Granada Ustaz Abdul Wahab Syahrani mengatakan, status beberapa daerah di Samarinda yang masih zona kuning dan hijau mengenai penyebaran COVID-19 tidak akan membuat mereka berhenti memikirkan pendidikan siswa-siswinya.
"Karena sekolah harus terus menemukan relevansinya dengan perubahan kondisi serta kemajuan zaman," katanya.
Ia melanjutkan, untuk menjawab tantangan pendidikan hari ini, maka guru-guru harus meningkatkan kompetensi dan kapasitas personalnya.
"Sebab bisa saja suatu saat guru tak lagi dibutuhkan. Karena tergantikan oleh teknologi tingkat tinggi. Yang serba digital dan otomatis," tegasnya.
Motivator Yuliansyah menuturkan, di masa depan semua peran manusia akan digantikan dengan teknologi. Guru pun demikian. Satu-satunya sebab guru tak bisa digantikan jika guru menjadi seorang da’i.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: