Energi Terbarukan di Atas Kertas

Energi Terbarukan di Atas Kertas

PT PLN (Persero) mensyaratkan instalasi listrik dari energi baru terbarukan. Setidaknya untuk pengembangan kawasan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini porsinya baru 2,7 persen. Apa yang paling potensial dikembangkan?

 ----------------------------

PADA berita sebelumnya (Koran Disway Kaltim edisi 19 Juni), General Manager Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Sigit Witjaksono, menyebutkan masih menunggu pengesahan Rencana Usaha Penyedian Tenaga Listrik (RUPTL) 2020-2029. Ketika ditanyakan rencana pembangunan energi listrik untuk kawasan IKN di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar). Katanya masih dirumuskan PT PLN (Persero). 

Yang ada saat ini, hanya RUPTL 2019-2028. Yang disahkan pada Februari 2019 lalu oleh Menteri ESDM. Dan disitu, belum termasuk kebutuhan energi listrik untuk IKN. Estimasinya butuh sekitar 1.555 megawatt (MW).

Jika merujuk RUPTL 2019-2028, pemerintah mensyaratkan adanya pemberian kuota terhadap energi baru terbarukan. Apalagi soal IKN. Presiden Jokowi mengamanatkan adanya energi baru itu yang bisa sustainable.

Terkait hal itu, akademisi yang konsen pada sektor energi, yakni Dosen STT Migas Balikpapan, Bustam Sulaiman mengatakan, hampir semua energi terbarukan ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Sehingga bisa dipastikan calon warga IKN tidak akan kekurangan energi.

"Kalau di Kaltim ini bisa difokuskan para sumber air dan matahari. Panas bumi," ujarnya, Rabu (24/6/2020).

Dosen STT Migas Balikpapan, Bustam Sulaiman.

Menurutnya, potensi dari dua sumber energi itu sudah tersedia, tinggal dikelola secara serius. Ia mencontohkan banyaknya aliran sungai yang membentang di sekitaran lokasi IKN. Ia memprediksi, jika dikelola bisa memenuhi rencana pasokan listrik lebih dari 884 MW.

Usulan lainnya terkait pemanfaatan bendungan yang sudah ada di kota-kota penyangga IKN. Sebut saja seperti Balikpapan, PPU atau Kutai Kertanegara (Kukar). Jika disinergikan, itu akan memangkas biaya pembangunan baru.

Energi yang dihasilkan dari pemanfaatan bendungan yang sudah ada juga bisa sangat melimpah. Jika dikelola dengan benar. "Sebenarnya banyak yang bisa dikembangkan," katanya.

Bustam juga menyebut letak geografis Kaltim yang dilewati garis khatulistiwa. Ini menjadi karunia tersendiri. Artinya energi dari panas bumi dan matahari jauh lebih besar. Ketimbang negara-negara di Eropa. Mereka menggantungkan nasibnya dari energi fosil dan nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: