Lahan Proyek Mangkrak di Balikpapan Disarankan Dimanfaatkan untuk Warga
Didik Hadiyatno. (dok)
Balikpapan, diswaykaltim.com - Sejumlah megaproyek yang mangkrak menjadi perhatian banyak pihak. Sebab letak posisinya strategis. Sekarang tampak kumuh dan mengurangi nilai estetika kota.
Pengamat dari Universitas Balikpapan (Uniba) Didik Hadiyatno melihat peluang. Jika pemangku kebijakan dan para pengembang bisa duduk bersama. Membahas kondisi lahan proyek itu dimanfaatkan. Secara swadaya. Oleh warga sekitar. "Contohnya eks Puskib itu. Para ketua RT diizinkan mengelola tanaman non permanen," ujarnya saat dihubungi, Kamis (25/6).
Menurutnya, kondisi wabah pandemi akan menambah masa mangkrak proyek-proyek tersebut. Sehingga perlu dipikirkan, bagaimana membuat bangunan yang ada bisa lebih asri. Namun tepat guna. "Kalau bukan warga sekitar yang peduli, siapa lagi?" ungkapnya.
Selain masyarakat sekitar, perlu keterlibatan organisasi masyarakat. Yang konsentrasi pada lingkungan. Ia mencontohkan organisasi PKK. Menurutnya organisasi yang didominasi kaum hawa itu cenderung lebih peka. Pada keindahan dan lingkungan.
Apalagi lahan yang tak terurus itu rata-rata cukup luas. Dan sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja. Tanpa adanya progres. "Bisa ditanami tumbuhan. Yang bisa dimanfaatkan untuk pangan masyarakat. Seperti tomat atau cabai," katanya.
Ia menekankan, proyek-proyek prestisius itu bisa dipertahankan dan direalisasikan. Sebab nantinya sangat baik bagi recovery ekonomi. "Semua yang berkenaaan dengan penyerapan tenaga kerja dan perbaikan ekonomi itu perlu kita dukung," imbuhnya.
Diketahui, Pemkot Balikpapan kembali berencana memanggil para pengembang proyek mangkrak. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut, situasi pandemi menjadi alasan proyek-proyek presitius jadi tertunda. Sebab berpengaruh pada iklim investasi dan perekonomian. “Kondisi saat ini sedang tiarap. Nanti kami panggil,” ujarnya, Rabu (24/6).
Beberapa proyek yang dimaksud adalah Central Business District (CBD) di samping Gedung KNPI. Bangunan CBD ini dikerjakan setengah-setengah. Tampak beberapa sudut bangunan sudah ditumbuhi semak belukar.
Begitu juga proyek Super Mal yang rencananya dibangun di Eks Puskib, di Jalan Ahmad Yani, Balikpapan Tengah. Sudah bertahun-tahun lahan itu berkembang sendiri. Sebab tumbuhan seperti pohon akasia dan pohon nangka, sudah lebih tinggi dari seng pembatas.
Kemudian ada rencana pembangunan apartemen Sea View di Jalan Jenderal Sudirman. Tak begitu jauh dari Balai Kota. Bahkan kini sisa-sisa pembangunannya yang terhenti di tengah jalan, dijadikan tempat pemancingan warga Balikpapan. Sebab posisinya sangat pas. Membelakangi Teluk Balikpapan yang banyak ikan kakap, kerapu, bahkan barakuda. (ryn/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: