Anak-Anak Rentan Tertular, Diskes Minta Masyarakat Patuhi Imbauan IDAI

Anak-Anak Rentan Tertular, Diskes Minta Masyarakat Patuhi Imbauan IDAI

KUKAR, DiswayKaltim.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan surat anjuran atau imbauan. Menanggapi keputusan pemerintah yang melonggarkan pembatasan sosial. Terkait pencegahan penularan COVID-19 pada anak yang memang sulit dihindari.

Dalam surat itu Pengurus Pusat IDAI mengimbau anak-anak untuk tetap berada di rumah selama pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir.

Bagi orang tua yang kembali dari aktivitas di luar rumah, untuk membersihkan tubuh dengan mandi. Dan mengganti pakaian yang melekat di tubuh. Sebelum benar-benar melakukan kontak dengan anak di rumah.

Kemudian surat imbauan yang ditandatangani DR Dr Aman B Pulungan itu juga mengimbau para orang tua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian. Seperti pusat perbelanjaan, taman, pusat rekreasi, penitipan anak, dan tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar.

Serta memastikan jarak anak dengan orang lain, menjauhi orang sakit, menggunakan masker dan mencuci tangan sesering mungkin.

Dan yang paling utama dalam perlindungan pencegahan penularan COVID-19, dengan tetap berada di rumah.

Dari pengamatan Disway, Minggu (21/6) kemarin. Taman bermain dadakan di Jalan KH Ahmad Muchsin mulai ramai dikunjungi. Orang tua mulai mengajak anak-anaknya bermain. Sejak relaksasi awal Juni lalu, beragam permainan anak di lokasi ini kembali buka. Mulai pukul 16.00 Wita.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutai Kartanegara Martina Yulianti merespons baik imbauan tersebut. Menurutnya anak-anak menjadi kategori yang rentan tertular COVID-19. Dikarenakan para anak-anak itu tidak bisa merawat dirinya sendiri, serta tidak bisa menyadari bahwa harus menjaga dirinya sendiri seperti halnya orang tua.

"Kita lihat sekarang ini kan mulai banyak anak-anak di luar, dan ini menurut saya juga kita patut untuk mematuhi imbauan dari IDAI," ujar Martina pada Disway Kaltim.

Apalagi menurut Martina, urgensi seorang anak untuk keluar rumah sangat kecil. Beda halnya dengan orang tua yang memiliki kewajiban untuk bekerja dan sebagainya. Pada umumnya orang tua yang membawa anaknya kalau keluar rumah itu sebatas jalan-jalan ke taman hingga ke mal. "Itu yang patut dihindari sebenarnya" lanjut Martina, lagi.

Sehingga ketika memang saat ini "berdamai" dengan COVID-19, bukan berarti masyarakat bisa kembali ke kebiasaan lama sebelum adanya COVID-19. Namun menjalani kehidupan new normal. Kebiasaan baru. Yakni membiasakan diri menggunakan masker, hidup sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun.

"Kita harus selektif mana yang harus tidak bisa kita tinggalkan, mana yang bisa dilalui," tutup Martina. (mrf/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: