Seteru Jilid III, Berebut Supremasi di Kota Taman

Seteru Jilid III, Berebut Supremasi di Kota Taman

Kepada wartawan, Basri menawarkan program kerja jika terpilih nanti. Pemberdayaan pelaku usaha kecil hingga persiapan Bontang pasca migas.

Untuk ekonomi kerakyatan, Basri mengajak pelaku usaha kecil terlibat dalam kegiatan-kegiatan bersumber dari APBD maupun swasta. Misalnya, pemberdayaan penjahit lokal dan pemuda-pemuda kreatif.

Penjahit lokal bakal diberdayakan untuk menyiapkan seragam sekolah bagi pelajar. Program tas, sepatu dan seragam sekolah gratis era Neni-Basri akan terus dilanjutkan. Hanya saja, pengadaan peralatan ini tak melalui pihak ketiga lagi. “Akan kita minta penjahit lokal yang bikin seragam,” ungkapnya.

Hal serupa akan ditawarkan ke perusahaan swasta. Penyediaan seragam juga harus melibatkan penjahit lokal. “Alhamdulillah sudah direspons (swasta) setuju saja,” ujarnya.

Industri sepatu juga akan disiapkan. Mencontoh Daerah lain yang berhasil menciptakan industri kreatif. Basri mencoba menggagas pembuatan sepatu asal Bontang. Dukungan regulasi dan infrastruktur akan disiapkan pemerintah. Menurutnya, hal ini mudah diwujudkan apabila ia terpilih. 

Di sektor maritim juga disiapkan. Penyediaan tempat penyimpanan ikan beku skala besar (cold storage) bakal diwujudkan. Sektor perikanan di Bontang cukup menjanjikan, Hanya saja, saat ini dukungan pemerintah masih minim. “Kalaupun ada bantuan secara parsial, dibantu perahu tanpa mesin, begitu sebaliknya,” beber Basri.

Kelompok nelayan mengadu ke Basri. Bantuan bagi mereka dinilai minim. Nelayan lokal kesulitan Bersaing dengan nelayan donggala-sebutan nelayan luar Bontang. Kapal mereka besar. Apalagi didukung dengan alat tangkap yang besar.

“Mereka bilang susah pak bersaing, karena kalau mereka bisa berhari-hari di laut. Kita kapal kecil harus bolak balik makan solar,” ujarnya. (wal/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: