Khawatir Kesehatan Warga Binaan, Lapas Tenggarong Minta Di-Rapid Test

Khawatir Kesehatan Warga Binaan, Lapas Tenggarong Minta Di-Rapid Test

Kukar, DiswayKaltim.com - Upaya pencegahan penularan COVID-19 agar tidak meluas, juga turut dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tenggarong. Tentunya, mencegah corona masuk dan menjangkiti ribuan warga binaan di dalamnya.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Tenggarong Agus Dwirijanto bahkan mengaku telah bersurat ke Dinas Kesehatan (Diskes) Kutai Kartanegara. Untuk bisa dilakukan rapid test.

Petugas pengamanan di pintu masuk lapas, bersentuhan dan berhadapan langsung dengan pihak luar. Seperti keluarga yang menitipkan barang atau sejenisnya untuk para tahanan. Mengingat, ada sebanyak 1.302 tahanan yang ada di Lapas Kelas IIA Tenggarong.

"Kita sudah mngajukan ke Diskes Kukar, tapi belum ada balasan," ujar Agus Dwirijanto kepada Disway Kaltim, Minggu (14/6).

Terkait tahanan baru, Agus Dwirijanto menyebut ada beberapa peraturan yang harus diterapkan. Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.

Yakni, tahanan yang akan memasuki Lapas Kelas IIA Tenggarong harus memiliki surat keterangan (suket). Menyatakan bahwa telah melakukan drapid test sebanyak dua kali. Tentu saja dengan hasil non-reaktif. Tanpa keterangan tersebut, tahanan tidak diperkenankan masuk ke Lapas Kelas IIA Tenggarong.

"Harus ada surat dari Diskes Kukar atau tim gugus tugas," tambah Agus, lagi.

Selanjutnya, meskipun telah mengantongi suket dari Diskes Kukar maupun Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kukar. Tahanan tetap akan diwajibkan menjalani protokol kesehatan COVID-19. Yakni, menjalani karantina di ruang sel tahanan terpisah selama 14 hari. "Yang jelas kita akan selalu mengikuti protokol COVID-19," pungkas Agus.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti menyebut juga akan melakukan rapid test kepada petugas maupun para tahanan yang ada di dalam Lapas Kelas IIA Tenggarong. Hal itu disebut sudah masuk dalam perencanaan.

"Ya ini sedang kita rancang dulu waktunya (pelaksanaan rapid test)," jelas Martina dalam rilisnya beberapa waktu lalu. (mrf/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: