Usulkan Sungai Ampal Balikpapan Dikerjakan Parsial

Usulkan Sungai Ampal Balikpapan Dikerjakan Parsial

DAS Ampal wilayah hilir, Jalan Jenderal Sudirman. (Andi Muhammad Hafizh/Disway Kaltim)

--

Balikpapan, diswaykaltim.com - Rencana pengendalian banjir di Kota Minyak masih berjalan lambat. Pemkot Balikpapan dinilai belum ada langkah konkret mengatasi titik-titik banjir. Seperti yang terjadi di Jalan Beller dan MT Haryono.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Balikpapan (Uniba) Didik Hadiyatno menyebut, pemkot perlu memulai langkah normalisasi Sungai Ampal secara bertahap. "Kami memaklumi tahun ini terkendala pandemi," ujar Didik, Selasa (8/6).

Menurutnya, stressing normalisasi Sungai Ampal melalui satu koridor. Tentu memerlukan anggaran yang tak sedikit. Maka perlu dilakukan parsial.

Misalnya dengan membebaskan lahan di tempat-tempat tertentu. Di sepanjang aliran sungai. Atau mengeruk dan mengangkat sedimen di sebagian aliran sungai. "Di daerah Jalan MT Haryono perlu dikeruk," katanya.

Menurutnya, program normalisasi Sungai Ampal lebih baik ketimbang pembuatan waduk. "Sama saja kendalanya. Ketersediaan lahan," katanya.

Opsi lain, membuat waduk baru di sekitaran Jalan Joko Tole, Sungai Ampal dinilai kurang efektif. Pilihan pembuatan waduk kembali muncul, setelah Komisi III DPRD Balikpapan kembali menyorot kinerja pemkot dalam mengatasi banjir.

Yang menjadi masalah, kata ia, daerah sekitar Sungai Ampal dulunya kawasan serapan air. Yang kini jadi hunian. "Warga harus diedukasi. Karena jumlah penduduk meningkat. Maka harus ada sosialisasi. Untuk menjaga kebersihan. Jangan buang sampah di aliran sungai," urainya.

Selain itu, rencana pembuatan waduk pasti terkendala lahan dan anggaran. Serta perlu kajian-kajian terbaru, yang lebih mendalam. Misalnya kajian intensitas curah hujan, akan mempengaruhi luas dan bentuk waduk untuk menampung kapasitas air. "Saya kira cukup fokus normalisasi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengusulkan, Pemkot Balikpapan mengerjakan pembangunan Waduk DAS Ampal. Yang sempat mencuat beberapa tahun lalu.

Rencana pembangunan waduk itu disebut berlokasi di sekitaran Jalan Joko Tole, Sungai Ampal, Balikpapan Tengah. Dengan memanfaatkan luas lahan sekitar 10 hektare. “Kami mencari solusi. Sebelumnya sudah pernah disampaikan beberapa waktu lalu,” ujar Alwi, Senin (8/6).

Menurutnya, pembangunan waduk bisa jadi solusi alternatif. Dari rencana megaproyek normalisasi Sungai Ampal. Untuk menangkal banjir. Mengingat intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama sepekan terakhir, diprediksi masih akan terus berlanjut. “Katanya sudah sempat berencana menggunakan dana silpa sampai tiga kali,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: