Urban Farming yang Semakin Booming di Kaltim
Selama masa pandemi COVID-19 Niko menyebut bisnisnya sempat terdampak. Karena banyaknya resto yang tutup. Permintaan akan produknya pun menurun. Niko terpaksa menurunkan total produksi hingga 50 persen. Belum lagi dalam cuaca musim penghujan seperti sekarang. Yang menghambat tumbuh kembang tanaman. Sehingga target panennya pun mundur.
"Biasanya 35 hari sudah bisa panen, ini karena hujan terus, gak ada matahari. Ya mundur," keluhnya.
Meski begitu, Niko optimistis, setelah cuaca kembali normal dan pandemi COVID-19 berakhir. Bisnisnya bisa kembali berjalan.
Alumni Diploma 3 Manajemen Lingkungan Politeknik Negeri Samarinda ini, juga sudah merencanakan target bisnis ke depan. Ia menyebut ingin meningkatkan produksi jenis sayur hidroponik lain selain selada.
"Sementara ini fokus selada. Kalo sudah cukup, merambah sayuran lain. Karena pasarnya ada," pungkasnya. (krv/yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: