Sektor Kontruksi di Balikpapan Kebal Pandemi
Ketika banyak sektor bisnis kelimpungan terimbas COVID-19, konstruksi tahan banting. Itulah mengapa, sektor ini menjadi penggerak perekonomian Balikpapan saat ini.
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto mengatakan, indikator itu terlihat dari peningkatan kredit modal kerja di sektor konstruksi.
“Peningkatan kredit modal kerja didorong oleh penyaluran kredit ke sektor konstruksi, salah satunya pengerjaan jalan tol, dan sektor industri pengolahan. Khususnya industri turunan minyak kelapa sawit,” katanya, Senin (8/6).
Dengan demikian, peluang ekstor konstruksi cenderung tidak akan berpengaruh secara langsung dari dampak pandemi. “Momen ini bisa meningkatkan likuiditas perbankan melalui penawaran variasi penempatan aset yang lebih menarik bagi masyarakat,” sebutnya.
BI Balikpapan mencatat kinerja kredit perbankan pada Triwulan I- 2020 masih bertumbuh. Hal itu didorong oleh peningkatan penyaluran kredit ke sektor produktif dalam bentuk kredit modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 25,36 persen (yoy) dan 22,85 persen (yoy). Peningkatan kinerja kredit investasi lebih didorong oleh realisasi investasi bangunan.
Bank Indonesia mencermati kinerja perbankan dipengaruhi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi baik secara global, nasional maupun dalam tataran regional. Meski begitu, masih terdapat beberapa peluang yang dapat dioptimalkan oleh perbankan.
Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menjaga Stabilitas Sistem Keuangan. “Pemantauan kecukupan dan distribusi likuiditas perbankan di Kota Balikpapan juga terus dilakukan,” ujar dia.
Kinerja perbankan Kota Balikpapan pada triwulan I-2020 meningkat didorong pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK) dan aset. Kredit tercatat sebesar Rp28,99 triliun atau meningkat sebesar 15,90% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2019 sebesar 11,44% (yoy).
Sedangkan, penghimpunan DPK tumbuh sebesar 11,63%(yoy) dari sebelumnya 8,53% (yoy) atau sebesar Rp28,7 triliun. Peningkatan kredit dan DPK perbankan mendorong kenaikan aset perbankan sebesar 14,96% (yoy) atau menjadi Rp35,87 triliun.
Anggaran Pembangunan Tergerus Virus
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan, Andi Yusri Ramli menyebutkan dana yang tersisa di instansinya telah dialihkan. Saat ini dana untuk pembangunan tinggal sepertiga dari total yang telah ditetapkan. Sebelumnya, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan sekitar Rp 400 miliar. “Dari total anggaran PU, sekitar 60 sampai 70 persen dialihkan untuk penanganan virus corona atau refocusing,” ucapnya.
Dampaknya, berbagai proyek yang telah disusun harus tertunda. Akhirnya, Dinas PU mengerjakan tugas yang benar-benar sangat penting. “Prioritas pembangunan di luar penanganan Covid-19 itu ya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti banjir dan longsor,” imbuh Yusri Ramli.
Di luar dari itu, Dinas PU akan melihat kondisi keuangan. “Dampak Corona ini kan belum tahu sampai kapan. Jadi kita sesuaikan saja,” tandasnya.
Ia menambahkan, akibat corona, proses tender dihentikan pada bulan lalu. Dengan adanya kebijakan baru, Dinas PU akan membuka pengadaan kembali. “Meski jumlahnya tidak banyak. Tapi kita berupaya bulan ini pengadaannya bisa dilaksanakan sehingga bulan selanjutnya kita bisa melaksanakan pengerjaan fisiknya,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: