Jumlah Penumpang Pesawat di Balikpapan di Bawah 20 Persen

Jumlah Penumpang Pesawat di Balikpapan di Bawah 20 Persen

Pesawat Batik Air saat bersiap lepas landas di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan, beberapa waktu lalu. (Andi Muhammad Hafizh/Disway)

Balikpapan, diswaykaltim.com - Pemkot Balikpapan mulai mengendurkan kebijakan bepergian. Dengan tetap mengetatkan protokol kesehatan.

Untuk mengendalikan jalur keluar-masuk penumpang bandara, pemkot menetapkan uji tes swab PCR. Sebagai syarat bepergian. Namun tidak bagi jalur laut. "Ada perbedaan karakteristik penumpang," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Rizal menilai penumpang kapal butuh sosialisasi deteksi dini. Di samping itu, biaya tes PCR juga jadi pertimbangan. Sebab harga tiket kapal cenderung murah ketimbang biaya sekali periksa swab. Ketentuan pemeriksaan PCR jelas jadi beban calon penumpang. "Ada dana tambahan yang harus dikeluarkan," imbuhnya.

Rizal menyampaikan, petugas pelabuhan menetapkan protokol kesehatan. Meski tak menyertakan aturan tes PCR, namun ada syarat yang tetap harus dilalui calon penumpang. Seperti yang berlaku di pelabuhan penyeberangan Kariangau-Penajam Paser Utara (PPU). Mereka dimintai surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit sebelum boleh menyeberang.

Rizal menyebut, kepatuhan calon penumpang pesawat mulai meningkat. Sejak hari pertama Bandara SAMS dibuka 3 Juni, penerbangan yang mengangkut 457 penumpang itu tingkat kepatuhannya 4 persen.

Kemudian hari kedua meningkat jadi 6 persen. Dari total 205 penumpang. Hari ketiga meningkat menjadi 21 persen. Dengan total 264 penumpang. "Sampai siang ini (kemarin, red) meningkat 46 persen dari sekitar 50 penumpang," urainya.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura (Persero) Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan, jumlah penumpang masih di bawah 20 persen. Dari jumlah penumpang pada hari-hari biasa. Sebelum adanya pandemi.

Sejak ketentuan tes PCR berlaku, rata-rata penumpang 80 orang di setiap penerbangan. Adapun penerbangan yang dilayani sebanyak 80 per hari. Secara akumulasi, penumpang mencapai 1.800 per hari. Dari sebelumnya 4.500 penumpang per hari. “Karena keterbatasan flight. Kalau flight bertambah otomatis penumpang juga meningkat,” sebutnya.

Terkait pemeriksaan PCR, Farid menyebut hanya untuk penumpang yang akan berangkat dan datang dari daerah lain. "Kalau hanya transit tidak perlu. Selama tidak keluar dari ruang yang disiapkan khusus transit," ungkapnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: