Cara Zairin Zain Kampanye di Tengah Pandemi

Cara Zairin Zain Kampanye di Tengah Pandemi

DENADA S PUTRI, Samarinda.

-------------------------

Zairin Zain, calon wali kota dari jalur perseorangan punya cara sendiri untuk tetap sosialiasi. Model virtual menjadi solusi alternatif di tengah pandemi. 

Hal ini disampaikan Zairin saat berbincang santai bersama awak media. Di kafe Antara, Jalan Dahlia, Jumat (5/6). Ia menceritakan saat ini tengah menanti hasil verifikasi factual. Dari KPU Samarinda. Jika sudah keluar dan dinyatakan lolos, ia bersama Sarwono akan lebih leluasa bergerak. "Sekarang kami masih tanggung bergeraknya, karena belum ada kejelasan pengumuman dari KPU," ucap Zairin.

Zairin menambahkan ada  persyaratan tertentu dari KPU. Salah satunya kampanye. Dimana dilakukan secara tidak terbuka tapi virtual. Hal ini menjadi kekhawatirkan baginya. Mengingat tidak semua masyarakat memiliki smartphone.

Sedangkan yang ia inginkan, masyarakat menengah ke bawah bisa langsung melihat dirinya dan Sarwono saat kampanye. "Masih kami coba jajaki lagi. Bagaimana mereka bisa tahu persis kalau ada fase-fase kampanye yang sedang dilakukan jika lewat virtual," imbuhnya.

Ia pun menambahkan memiliki metode sederhana untuk menyiasati kampanye tersebut. Salah satunya melalui media. Zairin tidak didampingi oleh rekannya, Sarwono. Ada alasanya. Berbagi tugas terjun ke lapangan. Saat itu Sarwono sedang memenuhi undangan untuk mengisi ceramah.

Mantan Kepala Badan Perencaan Dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim ini pun bicara tentang pembangunan Samarinda. Tampil mengenakan kemeja biru, ia begitu lepas berbicara. Mulai dari membahas banjir. Kekumuhan kota. Hingga ikon-ikon Kota Tepian.

Keinginannya adalah menjadikan Samarinda layaknya Yogyakarta. Dimana potensi wisata dan kuliner bisa berpadu. Contohnya wisata air. Namun tetap mengedepankan ciri khas dari Samarinda itu sendiri.

Termasuk pula soal penataan kota yang menurutnya kurang tertata. Contohnya parkir. Karena masih banyak dijumpai kendaraan roda empat yang terparkir di atas trotoar. Zairin meminta hal itu perlu ditindaklanjuti dan dipertegas dengan hukum. Supaya memberikan efek jera bagi oknum yang masih memarkirkan kendaraannya di trotoar. "Tata kota bisa secara perlahan-lahan rapi," tandasnya. (*/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: